Vrydag 31 Mei 2013
Makalah Manfaat Komputer Dalam Media Pendidikan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah media pendidikan ini dengan baik dan lancar. Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas Penganti ujian mid semester mata kuliah media Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Darlius, M.Pd
2. Seluruh Staf Dosen Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sriwijaya
3. Orang tua tercinta yang selalu mendukung, mendoakan dan memberikan
bantuan baik moril maupun materil.
7. Seluruh teman – teman yang telah banyak membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga propsal ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 3
PENDAHULUAN.. 3
1.1 Latar Belakang. 3
1.2 Rumusan Masalah. 4
1.3 Tujuan. 5
BAB II 6
PEMBAHASAN.. 6
2.1 Pemanfaatan Komputer Untuk Pembelajaran. 6
2.2 Role of Computers For Learning. 7
2.3 Impact of Computers in Learning. 8
2.4 How to Use Computers Effectively. 10
2.5 Jenis Aplikasi pada Komputer 10
2.6 Pembelajaran yang Mengibur dan Mendidik. 12
BAB III 13
PENUTUP. 13
3.1 Kesimpulan. 13
DAFTAR PUSTAKA.. 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan terhadap proses pembelajaran dengan diperkayanya sumber belajar. Media komputer dimanfaatkan dalam pembelajaran karena memberikan keuntungan-keuntungan yang tidak dimiliki oleh media pembelajaran terutama yaitu kemampuan komputer untuk berinteraksi secara individu dengan siswa. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa pembelajaran ini dapat meningkatkan motifasi belajar, media pembelajaran yang efektif, tidak adanya batas ruang dan waktu belajar.
Sarana pendidikan seperti halnya computer adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena dengan sarana pendidikan yang lengkap dan bermutu kualitas pembelajaran akan semakin baik, dan motivasi belajar siswa akan meningkat. Hal itu akan berakibat meningkatnya daya serap yang pada akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan mutu pendidikan.
Pembaharuan teknologi membuat komputer semakin tambah pintar, kompak, dan mudah dipakai. Yang tadinya berukuran besar, kini semakin mengecil. Sampai bisa dibawa ke mana-mana. Yang semula sekadar untuk membantu memecahkan hitung-hitungan rumit kini bisa dipakai untuk olahkata, olahdata, olahgambar, dan pangkalan data berbagai bidang kehidupan. Termasuk untuk keperluan pendidikan dan hiburan bagi anak-anak. Apalagi dengan munculnya teknologi multimedia (media ganda) interaktif yang sanggup menyajikan tulisan, suara, gambar, animasi, dan video secara sekaligus maupun bergantian. Anak-anak makin akrab dengan dunia perangkat canggih yang pada awal dasawarsa ’80-an’ masih menjadi barang langka. Kini semakin banyak anak melek komputer.
Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai jenis informasi dapat diakses dengan cepat dan akurat. Gelombang perubahan yang mengguncangkan ini telah memaksa sektor pendidikan untuk memikirkan kembali segala sesuatu yang selama ini kita pahami tentang pembelajaran, pendidikan maupun persekolahan.Revolusi teknologi harus juga diimbangi dengan pembaharuan pendidikan, pengajaran dan persekolahan.
Dengan masuknya teknologi informasi khususnya komputer telah banyak merubah tatanan dan peran pendidikan. Sebagai contoh, dahulunya guru merupakan sumber informasi yang utama bagi siswa dengan hadirnya komputer melalui jaringan internet telah membuat guru bukanlah satu-satunya sumber informasi, tapi infomasi dapat diakses dari komputer melalui jaringan internetnya, proses belajar mengajar yang disampaikan secara klasikal dengan metode ceramah yang membosankan. Tapi dengan hadirnya teknologi komputer menyebabkan pembelajaran dapat dilakukan secara individual dan menyenangkan. Masih banyak lagi hal yang mengalami perubahan mendasar dengan hadirnya teknologi komputer ini.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan teknologi di zaman sekarang?
Apa saja jenis aplikasi yang terdapat pada komputer?
Bagaimana pembelajaran yang menghibur dan mendidik itu?
Apa peranan komputer pada aktivitas manusia?
Bagaimana dampak komputer dalam pembelajaran?
Bagaimana cara memanfaatkan komputer secara efektif?
1.3 Tujuan
Mengetahui perkembangan teknologi di zaman sekarang.
Mengetahui peranan komputer pada aktivitas manusia.
Mengetahui dampak komputer dalam pembelajaran.
Mengetahui cara memanfaatkan komputer secara efektif.
Mengetahui jenis aplikasi yang terdapat pada komputer.
Mengetahui pembelajaran yang menghibur dan mendidik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemanfaatan Komputer Untuk Pembelajaran
Revolusi teknologi membuat komputer semakin tambah pintar, kompak, dan mudah dipakai. Yang tadinya berukuran besar, kini semakin mengecil. Sampai bisa dibawa ke mana-mana. Fungsinya pun semakin meluas seiring dengan berkembangnya temuan-temuan kreatif perangkat lunaknya. Yang semula sekadar untuk membantu memecahkan hitung-hitungan rumit kini bisa dipakai untuk olahkata, olahdata, olahgambar, dan pangkalan data berbagai bidang kehidupan. Termasuk untuk keperluan pendidikan dan hiburan bagi anak-anak. Apalagi dengan munculnya teknologi multimedia (media ganda) interaktif yang sanggup menyajikan tulisan, suara, gambar, animasi, dan video secara sekaligus maupun bergantian. Anak-anak makin akrab dengan dunia perangkat canggih yang pada awal dasawarsa ’80-an’ masih menjadi barang langka. Kini semakin banyak anak melek komputer.
Dengan masuknya teknologi informasi khususnya komputer telah banyak merubah tatanan dan peran pendidikan. Sebagai contoh, dahulunya guru merupakan sumber informasi yang utama bagi siswa dengan hadirnya komputer melalui jaringan internet telah membuat guru bukanlah satu-satunya sumber informasi, tapi infomasi dapat diakses dari komputer melalui jaringan internetnya, proses belajar mengajar yang disampaikan secara klasikal dengan metode ceramah yang membosankan. Tapi dengan hadirnya teknologi komputer menyebabkan pembelajaran dapat dilakukan secara individual dan menyenangkan. Masih banyak lagi hal yang mengalami perubahan mendasar dengan hadirnya teknologi komputer ini.
Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai jenis informasi dapat diakses dengan cepat dan akurat. Gelombang perubahan yang mengguncangkan ini telah memaksa sektor pendidikan untuk memikirkan kembali segala sesuatu yang selama ini kita pahami tentang pembelajaran, pendidikan maupun persekolahan.Revolusi teknologi harus juga diimbangi dengan pembaharuan pendidikan, pengajaran dan persekolahan.
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya. Contoh penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet
2.2 Role of Computers For Learning
Computers have changed the way we work, be it any profession. Therefore, it is only natural that the role of computers in education has been given a lot of importance in recent years. Computers play a vital role in every field. They aid industrial processes, they find application in medicine; they are the reason why software industries developed and flourished and they play an important role in education. This is also why the education system has made computer education a part of school curriculum. Considering the use of computer technology is almost every sphere of life, it is important for everyone to have at least the basic knowledge of using computers. Let's look at what role computer technology plays in the education sector.
Computer technology has had a deep impact on the education sector. Thanks to computers, imparting education has become easier and much more interesting than before. Owing to memory capacities of computers, large chunks of data can be stored in them. They enable quick processing of data with very less or no chances of errors in processing. Networked computers aid quick communication and enable web access. Storing documents on computers in the form of soft copies instead of hard ones, helps save paper. The advantages of computers in education primarily include:
1. Storage of information
2. Quick data processing
3. Audio-visual aids in teaching
4. Better presentation of information
5. Access to the Internet
6. Quick communication between students, teachers and parents
Computer teaching plays a key role in the modern education system. Students find it easier to refer to the Internet than searching for information in fat books. The process of learning has gone beyond learning from prescribed textbooks. Internet is a much larger and easier-to-access storehouse of information. When it comes to storing retrieved information, it is easier done on computers than maintaining hand-written notes, Computers are a brilliant aid in teaching.
Online education has revolutionized the education industry. Computer technology has made the dream of distance learning, a reality. Education is no longer limited to classrooms. It has reached far and wide, thanks to computers. Physically distant locations have come closer due to Internet accessibility. So, even if students and teachers are not in the same premises, they can very well communicate with one another. There are many online educational courses, whereby students are not required to attend classes or be physically present for lectures. They can learn from the comfort of their homes and adjust timings as per their convenience.
Computers have given impetus to distance education.
Computers facilitate effective presentation of information. Presentation software like PowerPoint and animation software like Flash among others can be of great help to teachers while delivering lectures. Computers facilitate audio-visual representation of information, thus making the process of learning interactive and interesting. Computer-aided teaching adds a fun element to education. Teachers hardly use chalk and board today. They bring presentations on a flash drive, plug it in to a computer in the classroom, and the teaching begins. There's color, there's sound, there's movement - the same old information comes forth in a different way and learning becomes fun. The otherwise not-so-interesting lessons become interesting due to audio-visual effects. Due to the visual aid, difficult subjects can be explained in better ways. Things become easier to follow, thanks to the use of computers in education.
Computer software help better presentation of information.
Internet can play an important role in education. As it is an enormous information base, it can be harnessed for retrieval of information on a variety of subjects. The Internet can be used to refer to information on different subjects. Both teachers and students benefit from the Internet. Teachers can refer to it for additional information and references on the topics to be taught. Students can refer to web sources for additional information on subjects of their interest. The Internet helps teachers set test papers, frame questions for home assignments and decide project topics. And not just academics, teachers can use web sources for ideas on sports competitions, extracurricular activities, picnics, parties and more.
Computers enable access to the Internet which has information on literally everything.
Computers enable storage of data in the electronic format, thereby saving paper. Memory capacities of computer storage devices are in gigabytes. This enables them to store huge chunks of data. Moreover, these deveices are compact. They occupy very less space, yet store large amounts of data. Both teachers and students benefit from the use of computer technology. Presentations, notes and test papers can be stored and transferred easily over computer storage devices. Similarly, students can submit homework and assignments as soft copies. The process becomes paperless, thus saving paper. Plus, the electronic format makes data storage more durable. Electronically erasable memory devices can be used repeatedly. They offer robust storage of data and reliable data retrieval.
Computer hard drives and storage devices are an excellent way to store data.
This was about the role of computers in education. But we know, it's not just the education sector which computers have impacted. They are of great use in every field. Today, a life without computers is unimaginable. This undelines the importance of computer education. Knowledge of computers can propel one's career in the right direction. Computers are a part of almost every industry today. They are no longer limited any specific field. They are used in networking, for information access and data storage and also in the processing and presentation of information. Computers should be introduced early in education. I don't think I am making an overstatement in saying that computer education is as fundamental as learning English. Yes, it is. Read more at Buzzle: http://www.buzzle.com/articles/role-of-computers-in-education.html
Peranan teknologi komputer pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Komputer telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan disemua sektor kehidupan termasuk dalam sektor pendidikan. Komputer telah memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen sistem pendidikan dan pembelajaran. Berkat teknologi komputer ini berbagai kemudahan dapat dirasakan dalam proses pembelajaran seperti persentasi mengajar, akses informasi (e-learning) dan pembuatan pembelajaran berbasis komputer. Secara garis besar peranan teknologi komputer seperti,
1. Menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi komputer melakukan otomatis terhadap suatu tugas atau proses.
2. Teknologi komputer memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan infomasi terhadap suatu tugas atau proses.
3. Teknologi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
2.3 Impact of Computers in Learning
Prof. Dr.. Andi Hakim Nasution, said the computer, just like a knife, if the child is no Computing and communication technology continue to make an ever-increasing impact on all aspects of cognition, education and training, from primary to tertiary and in the growing open and distance learning environment. The journal is an established technically-based, interdisciplinary forum for communication in the use of all forms of computing in this socially and technologically significant area of application and will continue to publish definitive contributions to serve as a reference standard against which the current state-of-the-art can be assessed.
The Editors welcome any papers on cognition, educational or training systems development using techniques from and applications in any technical knowledge domain: social issues and gender issues; curricula considerations, graphics, simulations, computer-aided design, computer integrated manufacture, artificial intelligence and its applications including intelligent tutoring systems and computer assisted language learning; hypertext and hypermedia; user interfaces to learning systems; management of technological change on campus and in local education; uses of advanced technology information systems, networks, terrestrial and satellite transmissions and distributed processing; and virtual reality in an educational context; state-of-the-art summaries and review articles.
Please see our Guide for Authors for information on article submission. If you require any further information or help, please visit our support pages: http://support.elsevier.com
Namun bersamaan dengan itu, pemakaian komputer ini juga menyimpan dampak positif maupun dampak negatif. Di sektor pendidikan dan pembelajaran, dengan hadirnya komputer di meja belajar anak dapat menjadikan minat belajar anak menurun jika anak ini tidak ada kontrol atau dibiarkan saja anak bisa menggunakan program komputer yang justru tidak mendidik, bahkan membuat anak malas dan kecanduan sehingga enggan belajar, sebaliknya komputer dapat juga memberikan rangsangan positif dalam meningkatkan motivasi belajar anak, tentunya ini dituntut peran guru atau orang tua dalam mengontrol anak menggunakan komputer. Tetapi tidak hanya kontrol dari guru atau orang tua saja yang dapat menjadikan anak memiliki motivasi belajar yang tinggi, dibutuhkan pula pengembanagan program-program komputer yang telah didesain khusus untuk dapat digunakan dalam pembelajaran dengan berbantuan komputer.
Penggunaan komputer dalam pendidikan dan pembelajaran sah-sah saja. Komputer dapat dijadikan seperti kertas, pensil, buku, video dan lain sebagainya. Dalam beberapa mata pelajaran tertentu komputer dapat membantu belajar menjadi lebih efektif. Komputer dapat berperan besar dalam pembelajaran jika digunakan secara semestinya. Komputer dapat membantu pendidik dalam memudahkan pembelajaran, bahkan dapat memotivasi dan mengakselerasi belajar siswa. Tapi komputer dapat juga menjadikan pendidik seperti robot dan sangat mekanis, serta menjadikan siswa seperti makhluk asing yang kurang memiliki skill sosial. Ada beberapa faktor yang menjadikan seseorang menjadi manusia mekanis karena teknologi komputer dalam dunia pendidikan dan pembelajaran;
Komputer cenderung mengisolasi
Pembelajaran melalui perantara mesin (komputer, video, TV, disket dan sebagainya) dapat memudahkan pengetahuan kognitifbagi peserta didik.Tetapipembelajaran melalui mesin ternyata telah mengisolasi peserta didik atau pendidik secara sosial, karena seseorang hanya beriteraksi dengan mesin yang jelas-jelas mesin tidak memiliki perasaan. Kebanyakan berinteraksi atau menggunakan peranta mesin menyebabkan menurunnya sosial skill yang dimiliki seseorang.
2. Komputer cendrung membuat orang fasif secara fisik
Penyusunan program pembelajaran berdasar teknologi cendrung masih mengangap pembelajaran bersifat verbal, linear, rasionalistis, dan hanya merupakan kerja otak.Dengan tidak mengajak orang terlibat secara fisik pembelajaran berbasis komputer hanya memanfatkan sebagaian dari kecerdasan manusia.
3. Komputer hanya cocok dengan satu gaya belajar
Pembelajaran dengan berbantuan komputer ini hanya cocok untuk satu gaya belajar saja, karena memang pembelajaran dengan bantuan komputer merupakan pembelajaran yang pembuatannya diprogram.
4. Komputer cenderung berdasar media dan bukan berdasar pengalaman.
Pembelajaran dengan berbantuan komputerbiasanya diprogram tidak berdasar pada penelitian atau pengalaman lapangan, karena pembelajaran dengan bantuan komputer dirancang untuk kebutuhan media dan market.
Prof. Dr. Andi Hakim Nasution, menyatakan komputer itu ibaratnya pisau, kalau anak tidak dibekali pengetahuan akan fungsi dan pemakaian yang semestinya, dikhawatirkan pisau itu malah akan melukainya. Orangtua pun perlu memahami betul fungsi dan dampaknya agar anak memperoleh manfaat sebesar-besarnya dan kerugian yang sekecil-kecilnya. Masuknya komputer dalam proses belajar, menurut Andi Hakim, melahirkan suasana yang menyenangkan karena peserta didik dapat mengendalikan kecepatan belajar sesuai dengan kemampuannya. Lalu gambar dan suara yang muncul membuat anak tidak cepat bosan, sebaliknya justru merangsang untuk mengetahui lebih jauh lagi. Dengan desain program pembelajaran yang menarik diharapkan siswa menjadi tekun, sehingga diharapkan menjadi lebih unggul di bidangnya, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih mampu melihat persoalan dari segi lain, kini dan masa datang.
Suasana menyenangkan seperti ini jarang dinikmati anak ketika berhadapan dengan orangtua, maupun guru dalam belajar. Mengapa? Selain bisa jadi karena cara mengajarnya tidak menarik. “Dengan (program) komputer, anak merasa bebas dari amarah dan tekanan.
Kalau anak berbuat salah, bahkan sampai seribu kali pun komputer tidak akan pernah marah dan melotot yang bisa meruntuhkan rasa kepercayaan dan harga diri si anak. Komputer biasanya malah memberi umpan balik sehingga anak tahu kesalahannya, dan bisa belajar dari kesalahan itu. Dengan demikian anak tidak segan mencoba-coba karena tidak takut berbuat salah.
Perangkat komputer sebenarnya netral. Artinya, munculnya pengaruh baik atau buruk akan tergantung pada si pemakai. Misalnya, akan kurang baik jika anak sering berlama-lama di depan komputer. Kalau ini yang terjadi, perkembangan gerak motorik kasar si anak, menjadi terbatas. Sebab, waktu yang seharusnya dipakai untuk melakukan kegiatan fisik lainnya, banyak dihabiskan di depan komputer.
Selain dari itu, kemampuannya bersosialisasi bisa terganggu. Akibatnya, nilai-nilai moral, kecintaan pada sesama makhluk hidup, ataupun kepedulian sosial, tak dapat dipelajari di sana. Untuk hal-hal seperti itu peran orang tua, guru atau teman sebaya sangatlah dibutuhkan agar keseimbangan kecerdasan tetap terjaga. Untuk itu perlu didesain pembelajaran berbantuan komputer yang melibatkan juga interaksi sosial.
4 Cara Pemanfaatan Komputer secara Efektif
Ada beberapa cara untuk memanfaatkan komputer sebagai pembelajaran efektif. Komputer dapat memberi hasil yang maksimal jika didesain dengan menciptakan lingkungan belajar yang dirancang dengan;
1. Kolaboratif, pembelajaran yang bersifat sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan
menciptakan pembelajaran untuk dua orang atau lebih.
2. Bermain sambil belajar. Bermain dengan iseng-iseng merupakan cara terbaik untuk memulai belajar
3. Menyediakan banyak pilihan. Gaya belajar yang didesain melalui program komputer menyediakan banyak pilihan seperti pemilihan warna, materi, pemberian suara dengan menggabungkan berbagai unsur sehingga didapat berbagai gaya belajar.
4. Pembuatan program pembelajaran harus berdasarkan hasil pengalaman nyata atau berdasrkan hasil penelitian.
Dari berbagai cara memanfaatkan komputer untuk pembelajaran tersebut diatas, tetap saja komputer harus kita posisikan sebagai alat atau media pembelajaran. Peran pendidik atau orang tua dalam mengontrol sekaligus melihat perkembangan belajar tetap di butuhkan.
2.5 Jenis Aplikasi pada Komputer
Di samping soal hubungan antara anak dan komputer, yang perlu mendapat perhatian ialah pemilihan program atau perangkat lunak. Tetapi, di pasaran banyak dijumpai beragam program aplikasi pendidikan dan hiburan untuk anak. Sebagai gambaran, program aplikasi tersebut menurut Ir. Saiful B. Ridwan, bisa dikelompokkan dalam 4 golongan berdasarkan tujuan pembuatannya, yakni:
1. Edutainment (Pendidikan)
Dirancang khusus untuk tujuan pendidikan/pengajaran yang dalam penyajiannya diramu dengan unsur-unsur entertainment (hiburan) sesuai dengan materinya. Program ini umumnya mengajarkan pengetahuan dasar seperti membaca, berhitung, sejarah, geografi, dsb. Contohnya, aplikasi berjudul “Beginning Reading” (untuk membaca); “Millies’s Math House”, “Mari Belajar Plus Minus” (berhitung); “Where in the World is Carmen Sandiego” (geografi); atau “The Cregon Trail” (sejarah).
2. Games (Permainan)
Dirancang untuk tujuan permainan dan tidak secara khusus diberi muatan yang mengandung aspek pedagogi tertentu. Kalaupun ada tambahan pengetahuan yang didapat biasanya itu sebagai efek sampingan saja. Game ini biasanya yang paling banyak diminati oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Aplikasi games masih dikelompokkan lagi ke dalam jenis adventures (petualangan untuk mencapai tujuan tertentu dengan berbagai tantangan), arcade (permainan menghadapi objek yang bergerak cepat, “membahayakan”, atau “menyerang” pemain), role play (seperti adventures tapi pemain ikut jadi salah satu tokohnya), simulation (permainan simulasi tanpa tujuan tertentu dan apa yang ingin dilakukan diserahkan kepada pemain), dan strategy (permainan seperti simulasi dengan tujuan jelas sehingga membutuhkan strategi si pemain)
3. Infotainment (Informasi)
Sementara itu infotainment, dirancang untuk keperluan referensi atau penyampaian informasi lengkap tentang suatu topik tertentu. Contohnya, “Grolier Multimedia Encyclopedia” dan “Encrata ’95“.
4. Interactive Movie (Hiburan)
Sedangkan interactive movie dirancang memang untuk tujuan hiburan. Program interactive movie hanya didesain untuk hiburan dan kurang memiliki nilai pendidikan (edukasi).
Dari beberapa jenis program aplikasi komputer diharapkan guru atau orang tua dapat memilih program komputer yang sesuai untuk siswa yang dapat di gunakan dalam pembelajaran.
2.6 Pembelajaran yang Mengibur dan Mendidik
Tidak semua program aplikasi komputer mengandung unsur pendidikan dan hiburan yang sehat. Harus dipilih lagi aplikasi yang tepat untuk pembelajaran, terutama kalau ingin memilih jenis games.Tak jarang games lebih menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas yang dapat mengarah pada perilaku sadistis. Permainan yang menyuguhkan perkelahian dua jagoan yang berakhir dengan dipenggalnya kepala atau dikoyaknya jantung lawan. Jika dibiarkan terus memainkan games sejenis itu, anak bisa terbawa pengaruh buruknya yang bersifat destruktif. Karena itu hendaknya diperhatikan betul karakter aktornya maupun cara yang dipakai aktor untuk mencapai tujuan.
Tujuan pembelajaran yang diharapkan sebenarnya “just for fun”, games sangat potensial untuk dijadikan media pengajaran yang seperti itu untuk anak. Lewat permainan simulasi atau petualangan anak leluasa mengembangkan imajinasi untuk menentukan tujuannya sendiri.
Jenis edutainment atau courseware yang baik, bersifat individual. Artinya, anak bisa mengatur kecepatan belajarnya sesuai dengan kemampuan, tingkat kesulitan materi yang dipelajari, isi, strategi belajar yang akan dipakai, maupun bentuk penyajian materi. motivasi anak bisa ditingkatkan lebih lanjut karena anak merasa tertampung atau sesuai (dengan irama permainan itu). Sri Hartati (2003).
Program yang mengajarkan konsep atau proses abstrak akan sangat mendukung proses belajar-mengajar. Misalnya tentang proses terjadinya hujan, menjadi lebih kongkret daripada yang dipelajari dari buku atau diajarkan guru di kelas. Lewat program ini anak bahkan bisa mengatur jumlah awan, kelembapan udara, arah angin dan sebagainya , sehingga bisa diketahui hujan akan jatuh di mana. Program aplikasi ensiklopedia seperti misalnya “Grolier Multimedia Encyclopedia” akan memperluas wawasan pengetahuan tentang banyak hal yang telah atau belum diajarkan di sekolah.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem pendidikan sekolah dapat menyediakan siswa yang siap menghadapi masa depan dan lebih siap menghadapi tantangan globalisasi. Dari masa ke masa, usaha untuk menginovasi kualitas pendidikan akan terus ditingkatkan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kulialitas pendidikan yaitu dengan memanfatkan teknologi komputer dalam pendidikan dan pembelajaran. Penggunaan komputer dalam pendidikan dan pembelajaran, harus waspada terhadap bahaya dan kesan negatif akibat penggunaan yang tidak terkontrol. Penggunaan komputer dalam pendidikan dan pembelajaran sedikit banyak sudah pasti akan mengubah corak pendidikan masa depan dan tingkah laku siswa, guru atau bahkan sistem pendidikan itu sendiri. Oleh itu, pengawalan, pengawasan dan pemanfaatan harus tetap dilakukan agar perkembangan teknologi dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi sektor pendidikan dan pengajaran sebagai penutup secanggih apapun peranggkat teknologi komputer tetap saja peran orang tua atau guru dalam pembelajaran masih harus lebih dominan, komputer harus diposisikan sebagai alat atau media dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dryden, Gordon, Jennette Vos, 2001. Revolusi cara belajar (the learning revulation) belajar akan efektif jika dalam keadaan ’fan’.Bandung: Kaifa
http://www.buzzle.com/articles/role-of-computers-in-education.html
http://support.elsevier.com
Meier Dave, 2002. Accelerated learning, Bandung; Kaifa
Pepak (2003), Komputer, bikin bodoh atau pintar?, www.sabda.org/pepak
Vrydag 24 Mei 2013
Donderdag 23 Mei 2013
Tipe Kepribadian Menurut Golongan Darah
Kepribadian atau Karakter Menurut Golongan Darah Secara Umum
Berikut merupakan kerpribadian-kepribadian orang berdasar kepada golongan darah secara umumnya. Tapi hal ini tidak menentukan secara pasti kepribadian seseorang, karena setiap manusia merupakan kepribadian yang unik dan tidak dapat dinilai hanya berdasar kepada golongan darah ini. Deskripsi kepribadian berikut ini hanya dapat dijadikan referensi secara garis besar.
Kepribadian Golongan Darah O:

Penelitian:
Berikut merupakan kerpribadian-kepribadian orang berdasar kepada golongan darah secara umumnya. Tapi hal ini tidak menentukan secara pasti kepribadian seseorang, karena setiap manusia merupakan kepribadian yang unik dan tidak dapat dinilai hanya berdasar kepada golongan darah ini. Deskripsi kepribadian berikut ini hanya dapat dijadikan referensi secara garis besar.
Kepribadian Golongan Darah O:
Orang yang memiliki golongan darah O, mempunyai karakter atau
kerpibadian yang paling fleksibel dibandingkan tipe darah lain. Hal ini
menyebabkan golongan darah ini dikatakan yang paling dapat bertahan
dalam keadaan apapun.
Orang bertipe golongan darah ini sering tidak memiliki keinginan kuat
akan suatu tujuan, hal ini disebabkan karena ketidakjelasan tujuan
mereka. Jika mereka sudah memiliki peluang/keinginan akan tujuan mereka,
orang dengan golongan darah O tersebut akan berusaha meraih hal
tersebut dengan memberikan semua kemampuannya.
Golongan darah O dikatakan memiliki karakter yang terbuka, energik, dan
sosial tetapi mereka susah untuk menerima orang yang baru mereka kenal
ke lingkup pertemenan mereka. Mereka juga suka menjadi pusat perhatian
dan mereka disukai karena kejujuran dan rasa percaya diri mereka.
Tipe golongan darah O ini dianggap merupakan jenis darah yang paling
baik di beberapa negara, contohnya seperti Jepang. Walaupun ada yang
mengatakan bahwa golongan darah O merupakan golongan darah dengan
temperamen yang sensitif, suka mengikuti orang dan tidak berpendirian,
mereka juga dikatakan merupakan golongan darah yang memiliki sifat
kepemimpinan paling besar.
Kepribadian Golongan Darah A:
Tipe golongan darah A jika diminta untuk melakukan suatu pekerjaan,
mereka akan berusaha keras untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan
rapi dan baik. Orang-orang puas dengan pekerjaan mereka karena karakter
tipe golongan darah A yang tenang, sabar, bertanggung jawab dan selalu
merencanakan segala sesuatunya.
Orang bertipe golongan darah A ini biasanya pemalu dan tidak suka untuk
berada dalam keramaian, tetapi mereka sopan dan bertanggung jawab. Hal
ini disebabkan karena mereka adalah orang yang selalu serius, cukup
sensitif, dan susah untuk beradaptasi akan perubahan yang cepat.
Orang dengan tipe golongan darah A adalah orang yang perfeksionis dalam
pekerjaan mereka, dan juga artistik. Mereka selalu berhati-hati dalam
pekerjaan mereka agar tidak terjadi kesalahan, merencanakan segala
sesuatunya sebelum melakukan sesuatu.
Kepribadian Golongan Darah B:
Tipe Golongan darah B tidak suka untuk berada dalam keadaan dimana
mereka harus melakukan sesuatu yang tidak mereka lakukan atau mereka
tahu mereka akan kalah. Karena hal ini, mereka selalu menjadi spesialis
di pekerjaan mereka, tetapi mereka kurang dapat diajak bekerja sama.
Orang bergolongan darah B dikatakan suka menyepelekan keadaan sehingga
mereka selalu santai. Mereka juga tidak suka dengan peraturan yang
mengikat mereka, dan mereka selalu melakukan apa yang mereka inginkan.
Walaupun mereka selalu berbicara terang-terangan tanpa memikirkan orang
lain, mereka disukai oleh sifat 'blak-blakannya' ini.
Walaupun mereka kurang mempertimbangkan perasaan orang lain, mereka
adalah golongan darah yang dapat dipercaya dalam sebuah relasi.
Kepribadian Golongan Darah AB:
Orang bertipe golongan darah AB dikatakan mempunyai ruang dunia mereka
sendiri dan mereka tidak menyukai jika ada yang masuk ke dalam hal
tersebut. Mereka adalah golongan darah yang paling susah diprediksi dan
selalu berubah-ubah tergantung atas mood mereka.
Di sisi lain, orang bertipe golongan darah AB dikatakan sangat
bertanggung jawab dan mudah dipercaya. Hal ini mungkin disebabkan karena
golongan darah AB yang selalu rasional dan suka menganalisa sesuatu.
Dalam relasinya, orang dengan tipe golongan darah AB ini sangat pintar
dalam mekritik seseorang secara terang-terangan, hal ini dapat menyakit
tapi juga membangun seseorang. Terakadang mereka berpikir mereka lebih
superior di antara yang lain, tapi mereka sangat mengangumkan dalam
bernegosiasi.
Golongan darah AB, dikatakan merupakan golongan darah terburuk di
Jepang karena mereka suka melakukan pekerjaan mereka dalam cara mereka
sendiri dan suka untuk lari dari persoalan. Bahkan dalam kelompok kerja
perusahaan, orang-orang tidak suka bekerja bersama mereka. Hal ini
mungkin disebabkan karena kepribadian mereka yang susah diprediksi,
tetapi jika seseorang sudah mengenal mereka lebih baik mereka adalah
orang yang sangat bertanggung jawab.

Penelitian:
- Golongan Darah O - Queen Elizabeth II, Elvis Presley, Saito Hajime (Anime Samurai X)
- Golondan Darah A - Britney Spears, Jet Li, Haruno Sakura (Anime Naruto)
- Golongan Darah B - Leonardo Dicaprio, Paul McCartney, Uzumaki Naruto (Anime Naruto)
- Golongan Darah AB - Park Jin Young (JYP), Jackie Chan, Uchiha Sasuke (Anime Naruto)
Sering terlambat pada saat janjian:
- B (terlalu santai)
- O (flamboyan)
- AB (mudah mengganti kegiatan)
- A (selalu disiplin)
Yang paling banyak menjadi direktur dan pemimpin:
- O (berjiwa kepemimpinan dan suka memecahkan masalah)
- A (tekun dan teliti)
- B (sensitif dan cepat ambil keputusan)
- AB (kreatif dan berani beresiko, tetapi sulit untuk mengerti pemikirannya)
Yang tidurnya paling nyenyak dan susah dibangunkan:
- B (tetap nyenyak walaupun ada Bencana Alam)
- AB (jika sedang kepingin, tidur adalah segalanya)
- A (tidur minimal 8 jam, sangat disiplin)
- O (baru tidur kalau memang capek dan dibutuhkan)
Yang paling panjang umur:
- O (tidak gampang stres dan memiliki antibodi yang baik)
- A (hidupnya disiplin dan teratur)
- B (mudah cari hiburan untuk menghilangkan stres)
- AB (berantakan)
Yang paling disukai untuk menjadi teman:
- O (sportif)
- A (selalu on time dan teratur)
- AB (kreatif atau penuh dengan ide)
- B (sangat moody)
Penyakit yang mudah menyerang:
- A (Stres dan pusing)
- B (lemah terhadap flu dan penyakit paru-paru)
- O (gangguan pencernaan dan mudah sakit perut)
- AB (kanker dan serangan jantung)
Walaupun memang secara umum, karakter atau keripadian seseorang tidak
berbeda jauh dari penjabaran yang disebutkan di atas, namun setiap orang
itu unik dan kepribadian mereka tidak dapat disamakan secara persis
dengan penjabaran di atas. Ini disebabkan oleh berbagai faktor yang
mempengaruhi setiap orang, yakni keluarga, pertemanan, masyarakat
sekitar, dan sosialnya.
Woensdag 22 Mei 2013
kelistrikan dan elektronika
Sistem Pengap ian Konvensional dan EFI
1.
Sistem
Pengapian Konvensional
1.1
Pengertian
dan Fungsi Sistem Pengapian Konvensional
Sistem pengapian adalah salah satu sistem yang ada di
dalam motor bensin yang menjamin agar motor dapat bekerja. Sistem
pengapian ini berfungsi untuk menimbulkan
bunga api dengan menggunakan koil pengapian (ignition coil) yang kemudian didistribusikan ke masing-masing busi
melalui kabel tegangan
tinggi untuk membakar campuran bahan bakar yang sudah dikompresikan di dalam silinder. Sistem pengapian harus dapat
menghasilkan loncatan bunga api,
saat menghasilkannya pun harus tepat, dan saat
motor mengalami perubahan beban atau kecepatan,sistem
pengapian harus bisa menyesuaikan
sehingga motor dapat bekerja dengan sempurna .
1.2
Komponen
– Komponen dan Prinsip Kerja
Komponen pada sistem pengapian
konvensional, yaitu :
a. Baterai
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik. Fungsi baterai adalah sebagai penyedia listrik pada
sistem kelistrikan pada kendaraan.
Ada 2 macam tipe baterai yaitu :
1. Baterai Tipe Basah (Wet Type)
Baterai tipe basah (wet
type) terdiri dari elemen-elemen yang telah diisi penuh dengan muatan listrik
(full charged) dan dalam penyimpanannya telah diisi dengan elektrolit. Baterai
ini tidak bisa dipertahankan tetap dalam kondisi full charge. Sehingga harus
diisi (charge) secara periodik.
Selama baterai tidak digunakan dalam penyimpanan, akan
terjadi reaksi kimia secara lambat yang menyebabkan berkurangnya kapasitas
baterai. Reaksi ini disebut “self Discharge”.
2. Baterai Tipe kering (Dry Type)
Baterai tipe kering (Dry
Type) terdiri dari plat-plat (positip & negatip) yang telah diisi penuh
dengan muatan listrik, tetapi dalam penyimpanannya tidak diisi dengan
elektrolit. Jadi keluar pabrik dalam kondisi kering. Pada dasarnya baterai ini
sama seperti dengan baterai tipe basah. Elemen-elemen bateraij ini diisi secara
khusus dengan cara memberikan arus DC pada plat yang direndamkan ke dalam
larutan elektrolit lemah. Setelah plat-plat itu terisi penuh dengan muatan
listrik, kemudian diangkat dari larutan elektrolit lalu dicuci dengan air dan
dikeringkan. Kemudian plat-plat tersebut dirangkai dalam case baterai. Sehingga
biala baterai tersebut akan dipakai, cukup diisi elektrolit dan langsung bisa
digunakan tanpa discharge kembali.
b. Kunci
Kontak
Kunci kontak
berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau
mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki 3 atau
lebih terminal. Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM
dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban
lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke selenoid starter. Jika kunci
kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC
yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio, tape dan lain-lainnya.
Kunci kontak memiliki 4
posisi yaitu: OFF, ACC, ON dan START. Hubungan kontak untuk masing-masing
posisi adalah sebagai berikut:
c. Coil
Fungsi koil pada sistem
pengapian kendaraan sangat sederhana, yaitu menaikkan tegangan listrik dari aki
yang cuma 12 volt, menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini disalurkan
ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.
Fungsi koil
Fungsi koil pada sistem
pengapian kendaraan sangat sederhana, yaitu menaikkan tegangan listrik dari aki
yang cuma 12 volt, menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini disalurkan
ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.
Yang biasa disebut
sebagai "koil racing", adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan
listrik jauh lebih besar ketimbang koil standar. Apabila koil standar rata-rata
menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt, maka koil racing bisa
menghasilkan tegangan antara 60 ribu hingga 90 ribu volt
Tentu saja, dengan
tegangan listrik yang lebih besar itu, maka busi dapat menghasilkan pijaran api
yang juga lebih besar. Hasilnya adalah pembakaran yang lebih sempurna.Namun
yang harus diingat adalah, tegangan besar bukan satu- satunya faktor penentu
kualitas koil. Koil yang baik adalah koil yang mampu menghasilkan
tegangan listrik relatif besar dan stabil pada hampir seluruh putaran mesin.
Karena itu setelah menghasilkan tegangan maksimal pada putaran mesin tertentu,
kurva tidak boleh menukik terlalu tajam. Kurva yang menukik terlalu banyak,
menunjukkan kinerja yang buruk pada putaran (RPM) tinggi. Padahal pada RPM
tinggi justru dibutuhkan pembakaran yang baik.
d. Distributor
Fungsi distributor dapat di bagi
dalam 4 bagian ;
a. Bagian pemutus / arus . Pada bagian ini terdiri daria. breaker point (contact point / point ) Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil .induksiterjadi pada saat breaker point I putus atau terbuka
Lihat gambar :
a. Bagian pemutus / arus . Pada bagian ini terdiri daria. breaker point (contact point / point ) Fungsinya adalah untuk memutuskan arus listrik dan menghubungkannya dari kumparan primer coil ke massa agar terjadi induksi pada kumparan sekunder coil .induksiterjadi pada saat breaker point I putus atau terbuka
Lihat gambar :
b. camlobe ( nok )
Fungsinya adalah untuk
mengungkit breaker point agar dapat memutus dan menghubungkan arus listrik pada
kumparan primer coil
Lihat gambar ;
C kondensor
Lihat gambar ;
C kondensor
Fungsinya adalah untuk menghilangkan /mencegah
terjadinya loncatan api atau bunga api listrik pada breaker point. Kemampuan
dari suatu kondensor dapat di tunjukkan dengan berapa besar
kapasitasnya.kapasitas kondenser di ukur dalam (uf ) mikro farad.pada kendaraan
Toyota ,condenser yang di pergunakan ada 3 macam ;
Condenser kabel warna hijau kapasitasnya 0,15
uf
Condenser kabel warna kuning kapasitasnya 0,22
uf
Condenser kabel
warna biru kapasitasnya 0,25 uf
Terbakarnya breaker point sering juga di akibatkan oleh condenser yang tidak sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal.
Terbakarnya breaker point sering juga di akibatkan oleh condenser yang tidak sesuai dengan kapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal.
d. Bagian
Governor Advancer
Bagian ini berfungsi
untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan mesin .bagian ini
terdiri dari Governor weight dan governor spring ( pegas governor )
Gambar di bawah ini menunjukkan kontruksi dari Governor Advancer
Gambar di bawah ini menunjukkan kontruksi dari Governor Advancer
e. Bagian
Vacum Advancer
Bagian ini berfungsi
untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat beban mesin
bertanmbah atau berkurang. Bagian ini terdiri dari breaker plate vakum advancer
,yang akan bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.
f. Busi
Busi
(dari bahasa Belanda bougie) adalah suatu suku cadang yang dipasang pada
mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar. Busi dipasang
untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Percikan busi berupa
percikan elektrik. Pada bagian tengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan
dengan kabel ke koil pengapian (ignition coil) di luar busi, dan dengan
ground pada bagian bawah busi, membentuk suatu celah percikan di dalam
silinder. Hak paten untuk busi diberikan secara terpisah kepada Nikola Tesla,
Richard Simms, dan Robert Bosch. Karl Benz juga merupakan salah satu yang
dianggap sebagai perancang busi.
Cara Kerja Busi:
Mesin pembakaran
internal dapat dibagi menjadi mesin dengan percikan, yang memerlukan busi untuk
memercikkan campuran antara bensin dan udara, dan mesin kompresi (mesin
Diesel), yang tanpa percikan, mengkompresi campuran bensin dan udara sampai
terjadi percikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi). Busi
tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Volt yang dihasilkan oleh koil
pengapian (ignition coil). Tegangan listrik dari koil pengapian
menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian tengah busi dengan yang
di bagian samping. Arus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada
di celah merupakan isolator, namun semakin besar beda tegangan, struktur gas di
antara kedua elektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan
dielektrik daripada gas yang ada, gas-gas tersebut mengalami proses ionisasi
dan yang tadinya bersifat insulator, berubah menjadi konduktor.Setelah ini
terjadi, arus elektron dapat mengalir, dan dengan mengalirnya elektron, suhu di
celah percikan busi naik drastis, sampai 60.000 K. Suhu yang sangat tinggi ini
membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan cepat, seperti ledakan kecil.
Inilah percikan busi, yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir.
g. Kabal
Tegangan Tinggi
Kabel
tegangan tinggi berfungsi untuk
menyalurkan arus listrik tegangan tinggi hasil induksi sekunder koil ke busi.
Tegangan yang dialirkan sebesar 15.000 volt sampai 30.000 volt. Kabel tegangan
tinggi terdiri dari tembaga yang diisolasi dengan karet silikon, karena arus
yang mengalir tegangannya sangat tinggi maka isolatornya sangat tebal.
1.3
Sistem
Kerja Pengapian Konvensional
Saat kunci
kontak on, kontak pemutus tertutup, arus dari terminal positif baterai mengalir
ke kunci kontak (lihat gambar (a) di atas), ke terminal positif (+) koil, ke
terminal negatif (-) koil, ke kontak pemutus, kemudian ke massa. Aliran arus ke
kumparan primer koil menyebabkan terjadinya kemagnetan pada coil (gambar (b).
Jika kontak
pemutus terbuka, arus yang mengalir ke kumparan primer terputus dengan
tiba-tiba maka kemagnetan disekitar koil hilang / drop dengan cepat. Kemudian
kumparan terjadi tegangan induksi. Karena saat kontak pemutus terbuka arus
listrik terputus, maka medan magnet pada koil hilang dengan cepat pada kumparan
sekunder terjadi induksi tegangan. Pada kumparan primer juga terjadi tegangan
induksi. Tegangan induksi pada kumparan sekunder disebut dengan tegangan
induksi mutual sedangkan pada kumparan primer disebut tegangan induksi diri.
Tegangan
tinggi pada kumparan sekunder (10000 V atau lebih) disalurkan ke distributor
melalui kabel tegangan tinggi dan dari distributor diteruskan ke tiap-tiap busi
sesuai dengan urutan penyalaannya sehingga pada busi terjadi loncatan api pada
busi. Tegangan pada kumparan primer sekitar 300 sampai 500 V disalurkan ke
kondensor. Penyerapan tegangan induksi diri oleh kondensor ini akan mengurangi
loncatan bunga api pada kontak pemutus. Efek tidak terjadinya loncatan pada
kontak pemutus adalah pemutusan arus primer yang cepat sehingga menghasilkan
perubahan garis-garis gaya magnat pada koil dengan cepat pula.
Aliran Arus
Listrik Saat Konci Kontak ON, Platina Menutup
Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai —-> Kunci kontak —-> Primer koil —-> Platina —-> Massa.
Saat platina membuka, arus listrik
melalui primer koil terputus, terjadi induksi tegangan tinggi pada sekunder
koil, sehingga arus akan mengalir seperti dibawah ini:
Sekunder koil —-> Kabel tegangan tinggi —-> Tutup distributor —->
Rotor —-> Kabel tegangan tinggi (kabel busi) —-> Busi —-> Massa.
Akibat aliran listrik tegangan
tinggi dari sekunder koil, mampu meloncati tahanan udara antara elektroda
tengah dengan elektroda massa pada busi dan menimbulkan percikan bunga api.
Aliran Arus Saat Platina terbuka
1.4
Kerusakan dan Perbaikan Sistem Pengapian
Konvensional
Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya
terhadap kesempurnaan proses pembakaran di dalam silinder, dengan sistem
pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian bahan
bakar yang hemat.Gangguan sistem pengapian konvensional pada motor bensin
paling sering terjadi dibandingkan sistem lain.
Berikut akan diuraikan mengenai gejala dari gangguan
pada sistem pengapian konvensional beserta dengan kemungkinan penyebab dan cara mengatasi
gangguan yang
terjadi pada sistem pengapian konvensional.
KEADAAN
|
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
|
PEMERIKSAAN
ATAU PERBAIKAN
|
|
1. Enjin berputar normal tetapi gagal untuk start
|
|
|
|
2. Enjin mengeluar-kan api balik (back fire)
dan gagal untuk start
|
|
|
|
3. Enjin hidup tetapi tersendat-sendat
|
|
|
|
4. Enjin hidup tetapi ada api balik
|
|
|
|
5. Enjin panas berle-bihan
|
|
|
|
6. Enjin kehilangan daya
|
|
|
|
7. Terjadi ketukan (knocking) lemah pada
enjin (ketukan bunga api)
|
|
|
|
8. Busi
rusak
|
|
|
|
9. Enjin tiba-tiba hidup atau mati suri
|
|
|
1.5 MERAWAT SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL
Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya
terhadap kesempurnaan proses pembakaran di dalam silinder, dengan sistem
pengapian yang baik akan diperoleh performa mesin optimal dan pemakaian bahan
bakar yang hemat. Agar kinerja sistem pengapian selalu dalam kondisi baik maka
sistem ini perlu dirawat dengan baik. Perawatan sistem pengapian dengan cara
membersihkan, melumasi dan menyetel komponen atau mesin.
Komponen
sistem pengapian yang cepat kotor adalah busi, platina, ujung rotor dan
terminal pada tutup distributor. Bagian tersebut diatas perlu diperiksa dan
dibersihkan kotorannya menggunakan amplas.Bagian sistem pengapian yang perlu
diberi pelumas adalah Nok dan Rubbing block, Poros Nok dan Centrifugal
Advancer.Penyetelan sistem pengapian meliputi penyetelan celah busi, celah
platina atau besar sudut dwell, dan penyetelan saat pengapian.
Bagi pemilik
kendaraan perawatan dapat dilakukan sendiri dengan alat yang terdapat pada
kelengkapan kendaraan, alat dan bahan yang diperlukan, yaitu:
Bahan : Grease (pelumas); amplas.
Alat : Kunci busi; kunci ring nomor
10, 12, 19; obeng (+); obeng (-); feeler gauge; lampu 12 volt dengan dua kabel;
multimeter.
Selain alat diatas pada bengkel yang
baik menggunakan beberapa alat, diantaranya:
a. Spark plug
cleaner and tester, merupakan alat untuk membersihkan dan memeriksa busi.
b. Spark plug
gauge, untuk mengukur dan menyetel celah busi.
c. Tune up
tester, untuk mengukur putaran dan sudut dweel.
d. Timing
tester, untuk mengetahui saat pengapian.
e. Condensor
tester, berfungsi untuk memeriksa kapasitas kondensor.
Langkah kerja
dalam merawat sistem pengapian adalah sebagai berikut:
a.
Memeriksa secara visual kelainan pada
komponen dan rangkaian sistem pengapian.
b.
Memeriksa, membersihkan dan menyetel
celah busi.
c.
Memeriksa dan membersihkan kabel
tegangan tinggi.
d.
Memeriksa, membersihkan rotor dan tutup
distributor.
e.
Memeriksa nok, centrifugal advancer dan
vacum advancer.
f.
Memeriksa koil pengapian.
g.
Memeriksa, membersihkan dan menyetel
celah platina atau menyetel sudut dwell.
2.
Sistem
Pengapian EFI
2.1
Pengertian
dan Fungsi Sistem Pengapian EFI
Pengapian
elektronik dirancang untuk mengatasi kekurangan - kekurangan dari sistem
pengapian konvensional. Kekurangan waktu pengaliran arus primer pada pengapian
diperbaiki dengan cara memberi waktu pengaliran arus kumparan primer lebih lama
(sudut dwell diperbesar) pada saat putaran semakin tinggi. Pengajuan saat
pengapian diatur secara elektronik dengan membaca putaran mesin dan beban yang
terjadi. Keausan mekanis dapat dikurangi dengan tidak adanya tekanan pegas pada
distributor
Sistem
pengapian ini memanfaatkan transistor untuk memutus dan mengalirkan arus primer
koil. Jika pada sistem pengapian konvensional pemutusan arus primer koil
dilakukan secara mekanis dengan membuka dan menutup kontak pemutus, maka pada
sistem pengapian elektronik pemutusan arus primer koil dilakukan secara
elektronis melalui suatu power transistor yang difungsikan sebagai saklar (switching
transistor).
2.2
Komponen
– Komponen dan Prinsip Kerja
2.2.1
ECU
ECU adalah sebuah singkatan untuk Electronic Control Unit atau Unit kontrol elektronikyang berfungsi untuk
melakukan optimasi kerjanya mesin kenaraan,
kadang-kadang disebut juga sebagai Unit kontrol mesin.
Sebuah mesin pengapian membutuhkan percikan api
untuk memulai pembakaran di ruang bakar. ECU mengatur waktu yang terjadinya
percikan (disebut waktu pengapian) untuk menyediakan daya yang lebih baik dan
ekonomis. Jika ECU mendeteksi ketukan, suatu kondisi yang berpotensi merusak
mesin, maka ECU akan menilai masih terlalu cepat memberikan percikan api dan
ECU akan menunda (memperlambat) waktu percikan untuk mencegah hal ini . Karena
ketukan cenderung terjadi lebih pada putaran mesin yang lebih lebih rendah, ECU
akan otomatis mengontrol transmisi penurunan ke gigi yang lebih rendah sebagai
upaya pertama untuk mengurangi ketukan.
2.2.2 Sensor-Sensor
a. Sensor Induktif pada Distibutor
Sensor CKP dan CMP pada distributor
Untuk system yang pengajuannya dengan mikrokontrol, maka sinyal putaran (CKP) harus dilengkapi dengan sensor posisi pada silinder (CMP). Sinyal ada yang di distributor dan di poros engkol.
b. Sensor Induktif pada poros engkol Sensor ini terbagi 4 yaitu :
Sensor Photodioda berfungsi sebagai sensor putaran dan TOP.
c. Sensor Knoking
Sensor ini berfungsi untuk mengetahui knoking, system
closed loop pengapian dan mendeteksi octane bahan bakar.
Prinsip kerja: Bila terjadi knoking (pinking) akan
terjadi getaran pada sensor knoking berupa nois. ECU akan memundurkan saat
pengapian 2 kali sampai tidak terjadi detonasi lagi. Untuk 4 silinder perlu 1
sensor, 5 atau 6 silinder perlu 2 sensor, 8 lebih bisa 2 atau lebih sensor.
2.3
Sistem
Kerja Pengapian EFI
Sistem
Pengapian Transistor dengan kontak pemutus / Transistorized Control
Ignition – Contact (TCI-C)
Pada
pengapian elektronik fungsi kontak pemutus diganti dengan transistor atau
dimodifikasi denganditambahkan transistor. Pada modifikasi ini kontak pemutus
hanya
mentriger/memicu
kerjanya transistor. Sistem modifikasi ini dikenal dengan Transistorized
Control Ignition– Contact (TCI-C). Arus yang bekerja pada kumparan
primer koil dilewatkan
transistor,
kontak pemutus hanya dilewati arus yang kecil untuk memicu transistor sehingga
kontak pemutus akan lebih awet dari kemungkinan terbakar dan pemutusan arus
primer dapat bekerja lebih cepat akibatnya induksi pada kumparan sekunder lebih
besar.
Namun
demikian keausan pada bagian kontak pemutus dengan cam distributor dan keausan
poros distributor tetap terjadi sehingga masih harus sering menyetel celah
kontak pemutus
Gambar Sistem pengapian TCI-C
Gambar
TCI-C saat kunci kontak ON dan kontak
pemutus menutup
Ketika
kunci kontak ON dan kontak pemutus menutup (gambar
10.12)
maka basis Tr1 berhubungan dengan ground melalui R4 sehingga:
-mengalir
arus dari + baterai > R1 > terminal 15 ECU > Colektor Tr1 > Basis Tr1 > R4 > Kontak pemutus > ground, > akibatnya Tr1 ON
-karena
TR1 ON maka mengalir arus dari Colektor Tr1 > Emitor Tr1 > Basis Tr2 > Emitor Tr2 > Ground, sehingga Tr2 juga ON
karena
TR2 ON maka mengalir tegangan dari + baterai> R1>R2 > terminal 15
kumparan > primer koil > terminal 1 > Colektor Tr2 > Emitor Tr2
> Ground, sehingga timbul medanmagnet pada koil pengapian
Selanjutnya
jika mesin berputar maka tonjolan cam akan menekan kontak pemutus mulai
membuka seperti pada gambar dibawah . Karena seketika kontak pemutus membuka
maka :
-basis Tr1 kehilangan ground akibatnya Tr1 OFF
- arus
menuju basis Tr2 hilang dan Tr2 juga OFF
- arus
pada kumparan primer koil terputus seketika dan kemagnetannya hilang seketika
akibatnya timbul induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder koil yang
dialirkan menuju busi melalui rotor dan kabel tegangan tinggi.
Gambar
TI-C saat kunci kontak ON dan kontak
pemutus membuka
Sistem
Pengapian Transistor dengan sinyal Induktif / Transistorized Control
Ignition – Inductive (TCI-I)
Pada
sistem ini tidak menggunakan kontak pemutus, fungsi pemutusan digantikan dengan
sebuah pembangkit sinyal / pulse generator yang menghasilkan pulsa tegangan
secara magnetic. Tegangan ini akan mengontrol ON dan OFF dari
transistor yang mengendalikan Koil pengapian. Selanjutnya
pembagian tegangan tinggi menuju busi-busi diatur oleh distributor
yaitu pada bagian rotor dan kabel-kabel tegangan tinggi busi. Induksi
yang dihasilkan oleh pembangkit sinyal ini berupa tegangan bolak
balik / AC (Alternating Current). Jumlah gigi dengan jumlah
silinder mesin.Pada system ini pemajuan saat pengapian masih dengan cara
mekanis, dengan bobot sentrifugal dan vakuum advancer
Gambar Distributor dengan pembangkit sinyal induktif
Keterangan:
1. bobot
sentrifugal
2. rumah
vakum
3. poros
distributor
4. poros
dudukan
5.
stator
6.
sinyal rotor
7. rotor
pembagi arus
Frekwensi
dan amplitudo dari sinyal AC ini dipengaruhi oleh putaran mesin. ECU pada
sistem memproses tegangan AC untuk mengatur pengapian Ketika poros distributor
berputar rotor sinyal ikut berputar, saat rotor sinyal mendekati stator kutup
terjadilah perubahan kekuatan medan magnet pada inti kumparan akibatnya timbul
induksi pada
kumparan.
Jika dilihat dengan osciloscope bentuk sinyal induksinya sebagai
berikut:
Gambar Bentuk sinyal induktif
Keuntungan
dari sistem TCI-I adalah:
- tidak
menggunakan kontak pemutus
- penyetelan
saat pengapian saat pertama memasang dan dikontrol waktu servis-tidak ada
gangguan pentalan pegas
- mudah
dalam pemeriksaan
- bantalan
pada poros distributor tidak terbebani tekanan sehingga keausan terjadi pada
waktu yang lama.
Kerugian
dari sistem TCI-I adalah:
- sinyal
yang dikirim masih dalam bentuk arus bolak-balik, maka pada kontrol unit elektronik masih harus
dilengkapi dengan pembentuk sinyal segi empat /kotak
- memberi
informasi hanya pada saat pengapian saja
- pemajuan
saat pengapian masih mekanis.
Gambar
Bagian-bagian pembangkit sinyal induktif
Gambar Rangkaian sistem pengapian TCI-I
Bila
rotor sinyal berputar maka terjadi sinyal induktif yang masuk ke ECU. Sinyal
tersebut memberikan informasi agar ECU, mulai memutus atau menghubung arus
primer. Akibatnya akan terjadi tegangan induksi Pada sistem pengapian
elektronik TCI-I ECU memiliki bagian-bagian berikut:
a. Perubah
sinyal
Merubah
bentuk sinyal dari arus bolak-balik menjadi sinyal berbentuk segi empat
b. Pengatur
dwell
Mengatur
lamanya arus primermengalir sesuai dengan jumlah putaran
c. Penguat
(Amplifier)
Memperkuat
sinyal pengendali sesuai dengan kebutuhan dari rangkaian darlington
d. Rangkaian
Darlington
Menghubung
dan memutuskan arus primer
e. Stabilisator tegangan
Menstabilkan
tegangan agar kerja dari komponen elektronik tidak terpengaruh oleh
kenaikan/penurunan tegangan
Sistem
Pengapian Transistor dengan sinyal Hall / Transistorized Ignition
Control – Hall (TCI-H)
Pada
sistem fungsi pemutusan digantikan dengan sebuah pembangkit sinyal / hall
generator untuk memicu tegangan tinggi pada sistem pengapian
Prinsip
dari IC Hall adalah sbb:
Pada IC
hall terdapat empat buah terminal. Antara terminal 2 dan 1 dihubungkan
dengan sumber tegangan, antara terminal 3 dan 4 merupakan terminal tegangan hall
yang
akan dibangkitkan.
Apabila
permukaan IC Hall tidak ditembus medan magnet, maka pada penampang IC
akan terdistribusi elektron dengan merata yang mengalir dari terminal 2 menuju
terminal 1, pada saat ini antara terminal 3 dan 4 tidak terdapat beda potensial
(tidak timbul tegangan hall).
Namun
jika permukaan IC Hall ditembus medan magnet, maka elektron yang
mengalir dari terminal 2 menuju terminal 1 pada penampang IC akan terdistribusi
tidak merata,
elektron
akan terdesak mendekati terminal 3, karena terjadi perbedaan jumlah elektron
antara terminal 3 dan 4 maka terdapat beda potensial (timbul tegangan hall).
Ketika sudu sedang berada didalam celah maka medan magnet akan dialirkan keatas
dan tidak menembus IC Hall kemagnetan tidak ada, akibatnya tidak timbul
tegangan hall.
Gambar IC Hall ketika menghasilkan sinyal
Gambar
Distributor dengan hall generator
Keterangan
:
1. sudu
2. plat
penghantar magnet
3. IC
hall
4. celah
udara
Bila
rotor sinyal berputar, sudu akan meninggalkan celah, medan magnet menembus IC
hall, sehingga timbul tegangan hall. Dengan berputarnya rotor terus
menurus tegangan hall timbul dan hilang silih berganti. Dengan sebuah
pengolah sinyal (inverter/pembalik) maka saat ada tegangan hall tegangan
sinyal tidak timbul, sebaliknya saat tidak ada tegangan hall timbullah
tegangan sinyal yang masuk ke ECU untuk memutus atau menghubung arus
primer
pada koil.
Gambar Hubungan kemagnetan dalam sudu dengan tegangan
hall dan tegangan sinyal
Rangkaian
lengkap TCI-H seperti terlihat pada gambar 6.19 berikut :
Gambar
Bagian sistem pengapian TCI-H
Pada
sistem pengapian TCI-H ECU memiliki bagian-bagian berikut:
Gambar Bagian ECU sistem pengapian TCI-H
Stabilisator
A:
Berfungsi
untuk menstabilkan tegangan yang masuk ke ECU dan
tegangan
yang masuk ke Pick uptetap stabil. Secara prinsip kontrol unit hall sama
dengan kontrol unit induktif, tetapi pada kontrol unit hall lebih
sederhana sehingga ada bagian lain
yang
tidak diperlukan seperti pembentuk sinyal dan pengatur dwell, sedang bagian
utama masih tetap seperti penguat dan darlington.
Pada
pengapian elektronik TCI-I dan TCI-H, ECU memiliki fungsi - fungsi tambahan :
-
egulasi sudut dwel minimum dan maksimum,
pada putaran rendah agar koil tidak panas (arus primer diregulasi mengalir
tidak terlalu lama), sebaliknya pada putaran mesin tinggi agar daya percikan
besi tetap tinggisehingga pembakaran sempurna (18% s/d 80%).
-
pembatas arus primer, sehingga arus
primer maksimal selalu tetap (8A).
-
pemutus arus, atas dasar jumlah pulsa
yang dikirim pengirim sinyal, apabila kurang dari 10 pulsa/menit maka pemutus
arus akan memberi informasi kepada penguat sehingga darlington akan memutus
arus primer.
-
Pembatas putaran maksimal, pada saat
motor berputar sudah mencapai maksimum (6200 rpm) maka pembatas putaran
memberitahu kepada penguat supaya darlington tidak memutus arus primer lagi
sehingga tidak terjadi induksi tegangan tinggi pada koil.
Sistem
Pengapian Komputer
Ada dua
macam sistem pengapian komputer, yaitu:
-
Sistem pengapian komputer dengan
distributor
-
sistem pengapian komputer tanpa
distributor / DLI (Distributorless Ignition System).
Pada
pengapian komputer, pemajuan saat pengapian dengan sensor rpm untuk penyesuaian
terharap putaran mesin dan dengan MAP sensor untuk menyesuaikan terhadap beban
kendaraan.
Pengoptimalan
derajat pengapian sudah dilakukan secara presisi dengan elektronis/pemrograman
sehingga lebih optimal dan memperoleh banyak keuntungan. Secara prinsip kedua
sistem sama, distributor hanya berfungsi sebagai pembagi tegangan tinggi saja.
Putaran
mesin dan posisi poros engkol dimonitor secara langsung dengan roda gigi,
menggunakan dua sensor yang terpisah atau dengan satu buah sensor pada roda
gigi yang salah satu giginya dibuang sebagai referensi untuk membedakan dengan
posisi gigi-gigi lainnya.
Ketika
kedua sinyal muncul bersamaan digunakan untuk menentukan top silinder.
Selanjutnya sinyal gigi-gigi yang banyak juga digunakan sebagai sensor putaran
mesin
Gambar Sistem pengapian komputer dengan distributor
Keterangan
:
1. koil
dengan igniter
2.
distributor tegangan tinggi
3. busi
4. ECU
5.
sensor temperatur
.
Gambar Sistem pengapian komputer tanpa distributor
(DLI)
Keterangan
:
1. busi
2. koil
individual
3.
throtle position sensor (TPS)
4. ECU
5.
sensor temperatur
6. knok
sensor
7. sensor
rpm dan sensor top silinder 1
8.
gigi-gigi untuk sensor
9.
baterai
10.
kunci kontak
Gambar
Dua buah sensor induktif
Keterangan
:
1.
Sensor CKP
2.
Sensor CMP
3.
Magnet Permanen
4. Inti
Besi Lunak
5.
Kumparan
6. Rumah
Poros Engkol
7.
Tonjolan segmen
8. Roda
gigi
Sistem
yang menggunakan dua buah sensor induktif bentuk sinyalnya sebagai berikut:
Gambar
Sinyal dua buah sensor induktif
Adapun
sistem yang menggunakan satu buah sensor sebagai berikut:
Gambar
Sensor induktif dengan gigi referensi
Keterangan
:
1.
magnet permanen
2. bodi
sensor
3. inti
besi sensor
4.
kumparan
5. roda
gigi dengan dibuang satu gigi sebagai referensi
Bentuk
sinyal dari sistem yang menggunakan satu buah sensor induktif bentuknya sebagai
berikut:
Gambar
Sinyal induktis dengan satu sensor
Penentuan
top silindernya dengan referensi setelah sinyal yang panjang adalah posisi top
silinder 1. Setelah diketahui top silinder 1 selanjutnya dengan menghitung
jumlah gigi akan dapat digunakan untuk menentukan pengapian silinder lainnya
sesuai urutan pengapian / firing order (FO).
Ada
pula pengirim sinyal induktif yang dipasangkan pada roda gaya / fly-wheel.
Gambar Pembangkit sinyal induktif pada roda gaya
Keterangan
:
A =
segmen
1 =
rumah sinyal
2 =
magnet
3 =
kumparan
Bentuk
sinyal dari pembangkit sinyal pada roda gaya sebagai berikut:
Gambar
Bentuk sinyal induktif pada roda gaya
Keterangan
:
t1 =
sinyal segment 1
t2 =
sinyal segment 2
d = satu
putaran poros engkol
Sinyal
induktif dari roda gigi diatas biasanya juga digunakan sebagai sinyal putaran
mesin. Apabila putaran mesin meningkat maka frekwensi dari sinyal ini akan
dibaca oleh ECU dan dengan logika yang diprogramkan pengapian akan dimajukan.
Beban mesin dibaca dari sensor MAP juga diperhitungkan untuk menentukan saat
pengapian yang tepat.
MAP
sensor terbuat dari Piezo Resistive, berfungsi untuk mengetahui
tekanan udara masuk yang akan menerjemahkan beban kendaraan.
Gambar Lokasi MAP sensor
Gambar
Bagian-bagian MAP sensor
Keterangan:
1,3 =
Konektor 5 = Gelas Isolator
2 =
Vacum referensi 6 = Rumah Vacum
4 =
Silicon Chip Ukur 7 = Input Vacum
Letak
pada kendaraan di saluran udara masuk, salurannya setelah katup gas. Piezo
Resistive adalah bahan yang nilai tahanannya tergantung dari perubahan
bentuknya. Piezo resistive dibuat berbentuk diafragma/membran silicon chip
antara ruangan referensi (kevakuman = 0,2 bar) dan ruangan yang berhubung
dengan intake manifold.
Perbedaan
tekanan antara ruang referensi dengan intake manifold berakibat perubahan
lengkungan pada membran silicon chip. Pengolah sinyal merubah menjadi
tegangan sinyal. Tegangan paling tinggi MAP sensor terjadi ketika tekanan
intake manifold paling tinggi yaitu saat kunci kontak ”ON” mesin ”MATI”, atau
saat katup gas diinjak tiba-tiba/akselerasi. Sebaliknya tegangan paling rendah
terjadi saat deselerasi/perlambatan yaitu ketika katup gas menutup tetapi
putaran engine tinggi.
Gambar Kerja MAP sensor
MAP
sensor memiliki 3 buah konektor. Sumber tegangan 5 volt memerlukan dua konektor
dan satu terminal sebagai tegangan sinyal menuju inputan ECU. Data tegangan
kerja MAP sensor berkisar antara 0,2 volt sampai dengan 4,5 volt.
Gambar
hubungan MAP sensor dengan ECU
Metode
kontrol yang dapat digunakan untuk membuat hubungan antara sensor Rpm dan
sensor MAP (Manifold Absolute Pressure) kaitannya dengan penentuan saat
pengapian yang tepat salah satunya dengan menggunakan metode look up
table.
Gambar
Look up table hubungan putaran,
beban mesin dan saat pengapian
Gambar
Pemetaan sudut pengapian ditentukan dengan sensor putaran, beban mesin
Dengan
sebuah perangkat lunak dapat digunakan untuk membentuk tabel ini. Tabel yang
dibentuk dengan aturan sesuai logika pemrogram, dengan perangkat itu pula dapat
ditunjukkan pemetakan hubungan dari sensor Rpm, sensor MAP dan saat
pengapian yang akan terjadi secara tiga dimensi.
Data
yang berada ditabel digunakan untuk kondisi kerja normal, untuk kondisi-kondisi
kerja tertentu akan digunakan aturan tambahan guna mengoreksi saat pengapian
yang tepat selama mesin beroperasi, diantaranya : Kondisi start, kondisi
temperatur engine dingin, kondisi temperatur engine panas dan
ketika ada detonasi. Aturan-aturan tambahan tersebut
Aturan-aturan
tambahan tersebut misalnya:
1.
Kondisi start
Pada
kondisi ini putaran engine rendah ±300 rpm, maka temperatur hasil
kompresi masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut maka saat
pengapian dibuat pada Titik Mati Atas (0PE), Tujuan dari
penentuan saat pengapian tersebut adalah supaya temperatur akhir
kompresi tinggi, putaran lebih ringan dan tidak timbul detonasi.
2. Kondisi
temperatur mesin dingin (t 300C) :
Pada
kondisi temperatur mesin yang masih dingin pembakaran campuran bahan bakar dan
udara memerlukan waktu lebih lama. Pada kondisi ini bahan bakar dikondisikan
lebih banyak karena untuk mengimbangi terjadinya pengembunan kembali bahan
bakar yang sudah dikabutkan dan agar campuran yang terbentuk dalam keadaan
mudah terbakar. Saat ini pengapian dimajukan ±5PE sebelum TMA dari kondisi
normal (tabel dasar).
3.
Kondisi temperatur engine panas (t 90oC)
Pada
kondisi ini waktu pemkaran relatif lebih pendek dari kondisi normal, karena
temperatur sudah panas, maka pengapian dimundurkan ±5PE sebelum TMA dari
kondisi normal (tabel dasar).
4.
Kondisi saat terjadi knocking/ detonasi
Ketika
terjadi detonasi saat sensor kockingakan memberi informasi menuju ECU
dan saat pengapian akan dimundurkan beberapa derajat sampai tidak terdapat
detonasi lagi dan dijeda sebelum kembali ke saat pengapian yang semestinya.
Penjelasan
diatas menunjukkan bahwa pada sistem pengapian komputer telah dilengkapi dengan
beberapa sensor lain (sensor start dan sensor temperatur dan sensor knocking/
detonasi).
Sensor
start memanfaatkan sinyal dari kunci kontak yang dimasukkan kedalam ECU. Besar
tegangan yang dimasukkan ke ECU dirubah menjadi 5 volt oleh sebuahrangkaian
optokopler
Sensor
temperature mengunakan bahan thermistor, merupakan bahan solid-state
variable resistor terbuat dari semiconductor. NTC (Negative
Temperature Coefficient). Sensor ini nilai tahanannya akan berkurang
bila temperatur naik (nilai tahanan berbanding terbalik terhadap temperatur).
Pada
temperatur 0ºC NTC mempunyai tahanan 5 KΩ, dan pada temperatur 80ºC tahanan 250
Ω. Bila dilihat dari grafik spesifikasi NTC akan terlihat seperti gambar
dibawah ini :
Gambar
Hubungan temperatur dengan tahanan pada
NTC
ECT
terletak pada blok engine dekat dengan selang menuju radiator,
sensor ini membaca temperatur air pendingin pada engine.
Gambar Letak
ECT pada engine
Gambar
Engine Coolant Temperature
Gambar
hubungan ECT dengan ECU
Sensor
knocking terbuat dari bahan Piezoceramic, terletak sensor knocking
pada blok engine. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi terjadinya
detonasi pada engine dan informasi ini dimanfaatkan untuk merubah saat
pengapian.
Gambar Sensor
knocking
Keterangan
1 = Piezoceramic
element
2 = Seismic mass
3 = Rumah sensor
4 = Baut
pengencang
5 = Permukaan
kontak
6 = Konektor
7 = Blok
Silinder
V = Getaran
Gambar
Sinyal knocking
Ditinjau
dari penyalaan busi oleh ignition coil pada silinder sistem pengapian
komputer DLI (Distributorless Ignition system) dapat dibedakan menjadi
sistem pengapian dengan koil individual dan sistem pengapian dengan koil group
Gambar Sistem
pengapian individual
Gambar Sistem
pengapian group
Pada
pengapian komputer tanpa distributor terdapat berbagai macam model pengapian.
Pengapian individual dilengkapi dengan satu buah koil untuk masingmasing
silinder, urutan penyalaannya sesuai urutan pengapian / firing order
(FO) 1-5-3-6-2-4. Pengapian group dilengkapi dengan satu buah koil untuk dua
buah silinder, urutan penyalaannya tidak sesuai urutan pengapian / firing
order (FO) 1-5-3-6-2-4, tetapi setiap piston TMA selalu dilakukan
pengapian baik akhir langkah kompresi maupun langkah buang.
2.4
Kerusakan
dan Perbaikan Sistem Pengapian EFI
Berbagai
permasalahan dapat ditemukan dalam sistem pengapian, oleh karena itu
penyelesaian masalah perlu dilakukan
dengan prosedur dan keselamatan kerja yang memadai.
Pemeriksaan
dapat dilakukan mulai dari pemeriksaan sumber tegangan pada sistem apakah sudah
memenuhi sarat untuk bekerjanya sistem. Sumber tegangan yang terlalu redah pada
sistem menyebabkan induksi tegangan tinggi pada koil tidak mampu memercikkan
api pada busi.
Apabila
sumber tegangan telah memenuhi sarat untuk bekerjanya sistem (11 sampai 13
Volt), maka pemeriksaan pada sensor perlu dilakukukan terlebih dahulu,
mengingat dari sensorlah informasi yang akan diolah oleh ECU.
1. Pemeriksaan
secara visual
Gambar
Pemeriksaan celah udara
Periksa
jarak celah udara antara rotor sinyal dan stator secara visual atau dengan
fuler (lihat spesifikasi). Celah udara harus merata pada setiap putaran.
-
Periksa jarak celah udara antara rotor
sinyal dan stator secara visual atau dengan fuler (lihat spesifikasi). Celah
udara harus merata pada setiap putaran.
-
Periksa kekuatan magnit dengan cara
memutar poros distributor dengan tangan, ketika rotor mendekati dan menjauhi
stator terasa ada tahanan magnet.
2. Pemeriksaan
dengan Ohm-meter
Sensor induktif dapat diperiksa
dengan cara melakukan pengukuran tahanan antara kedua terminal kumparannya
menggunakan Ohm meter, tahanan sekitar 500 1200 (lihat spesifikasi).
Gambar
Pemeriksaan dengan ohm meter
Dapat
juga dengan mengukur tegangan induksi antara kedua terminal kumparannya
menggunakan Volt meter pada skala ukur terendah, kemudian putarkan poros
sehingga rotor mendekati dan menjauhi stator, pada saat itu jarum avo meter
bergoyang apabila kumparan baik.
3.Memeriksa
pengirim sinyal hall
Pemeriksaan
sensor hall dengan memberi tegangan pada kabel merah +12 volt dan kabel hitam
ground, sementara pada kabel hijau diukur dengan volt meter, pada saat sudu
didalam celah udara maka semestinya terukur tegangan sinyal, sebaliknya saat
sudu tidak berada dalam celah udara tegangan hilang.
kabel
merah = 8h = +
kabel
hijau = 7 = 0
Kabel
hitam = 31d = -
Gambar
Pemeriksaan sensor hall
4.Menguji/
memeriksa Koil
Koil
sistem pengapian pada dasarnya dapat dibedakan dalam 2 kelompok:
-
Koil terpisah dengan igniter
-
Koil dan igniter terangkai jadi
satu
Untuk
koil terpisah dengan igniter kebanyakan buku manual menunjukkan
cara pengukuran tahanan kumparan primer dan sekundernya dengan
ohm meter. Namun pengukuran tahanan tidak menjamin koil dapat
bekerja memercikkan bunga api dengan kuat. Sering terjadi
kerusakan koil terjadi karena kebocoran loncatan induksi di dalam
bodi koil itu sendiri.
Gambar
Pemeriksaan koil ganda tanpa igniter
Pada
koil tanpa igniter pengetesan dengan merangkaikan sebuah igniter seperti pada
gambar diatas, kemudian pada basis igniter diberikan sinyal pemicu dengan
frekwensi 10 Hz sampai 100 Hz agar igniter menghubung dan memutuskan terminal 1
koil ke ground.
Koil
yang baik akan menghasilkan induksi pada kabel yang dipasang pada terminal
tegangan tinggi dengan celah lebih besar dari 1 cm.
Gambar
Pemeriksaan koil dengan igniter
Pada
koil dengan igniter pengetesan dengan sinyal pemicu berfrekwensi 10 Hz sampai
100 Hz pada basis igniter sehingga igniter menghubung dan memutuskan terminal
koil ke ground.
Koil
yang baik akan menghasilkan induksi pada kabel yang dipasang pada terminal
tegangan tinggi dengan celah lebih besar dari 1 cm.
5.Memeriksa
ECU system TCI-I dan TCI-H
Sebelum
melakukan pengujian pada ECU perhatikan keselamatan kerja, jauhkan dari bahan
yang mudah terbakar dan hati-hati dengan induksi tegangan tinggi. Pengujian ECU
dapat dilakukan dengan dirangkai pada sistem lengkap kecuali konektor sensor
yang dilepas.
Tegangan
baterai harus cukup (11 volt sampai 13 volt), tegangan ini harus ada pada ECU
dan sebelumnya koil harus dalam keadaan baik. Pengujian ECU dengan cara
memberikan
simulasi sinyal yang sesuai pada terminal sinyal menuju ECU tersebut. Pada ECU
pengapian TCI-I terminal sinyal berada antara terminal 3 dan 7, terminal ini
yang berhubungan dengan sensor induktif. Antara terminal 3 dan 7 menuju ECU
dipasang baterai 1,5 volt dan dilengkapi dengan sebuah saklar sesuai gambar
10.41 Pada saat saklar di ON dan OFF kan berulang, semestinya pada koil timbul
induksi tegangan tinggi, apabila tidak berarti ECU rusak.
Gambar
Pemeriksaan ECU TCI-I
Pada
ECU pengapian TCI-H, ECU semestinya mengeluarkan tegangan menuju sensor (IC
hall) melalui terminal 6 sebagai terminal + sensor dan terminal 3 sebagai
terminal – sensor, sehingga pemeriksaan tegangan keluaran dari ECU dapat
dilakukan dengan Volt meter digital (Gambar 10.42). Besar tegangan terukur
sekitar 8 volt sampai 10 volt, cocokkanlah dengan spesifikasi buku manual.
Apabila tegangan keluar ada harus dilakukan pengetesan lanjut.
ECU
pengapian TCI-H akan bekerja menghubung dan memutus arus primer koil jika kaki
5 sebagai terminal masukan sinyal dari sensor saat mendapat tegangan dari
sinyal dan hilang. Pengujian dengan memasangkan kabel pada terminal 5 ECU dan
dihubung putuskan terhadap ground (Gambar 10.43). ECU yang bagus akan memicu
koil meloncatkan bunga api.
Gambar
Pengukuran tegangan sumber sensor hall
Gambar
Pengetesan fungsi ECU TCI-H
6.Memeriksa
sistem pengapian komputer
Permasalahan
pada sistem pengapian komputer dapat diperiksa dengan pertama-tama memeriksa
fungsi dari sensor-sensor. Sensor untuk menentukan saat pengapian dan sensor
putaran umumnya sama dengan sistem pengapian elektronik, dengan sensor induktif
ataupun sensor dengn IC hall, pemeriksaannya sensor induktif ataupun
sensor dengan IC hall sama dengan pengirim sinyal induktif dan hall yang
telah dijelaskan sebelumnya.
Sensor
beban kendaraan dengan sensor MAP harus diyakinkan dulu bahwa sumber
tegangan
5 volt telah tersedia menuju sensor MAP pada kabel dari ECU saat kunci kontak
“ON”, selanjutnya ground juga harus tersedia dari kabel yang lain.
Gambar
Pengetesan tegangan dari ECU
Hasil
pengukuran akan yang normal akan ditemukan dua kabel bertegangan 5 volt dan
satu kabel ground. Dua kabel bertegangan 5 volt tersebut salah satunya sebagai
sumber 5 volt dan yang satu kabel sinyal menuju ECU. Untuk membedakan kabel
sumber dan kabel sinyal dapat dengan menambahkan resistor 1 kilo Ohm pada kabel
tester dan kembali mengukur tegangan kedua kabel tersebut. Kabel yang tetap
bertegangan 5 volt adalah kabel sumber tegangan dan kabel yang nilai terukurnya
berkurang adalah kabel sinyal.
Untuk
memeriksa sensor MAP secara terpisah dapat dengan memberikan sumber tegangan ±
5 volt antara terminal yang sesuai pada sensor MAP. Kesalahan memberi sumber
tegangan dapat merusakkan sensor MAP.
Pada
terminal sinyal diukur tegangannya menggunakan volt meter dan pada saluran
vakum dipasangkan pompa vakum untuk mensimulasikan kevakuman intake manifold.
Gambar
Pengetesan sensor MAP
Keterangan:
1.
sensor MAP
2.
sumber 4,5 Volt
3. Pompa
vacuum
4. volt
meter
Tabel Spesifikasi data sensor MAP
KETINGGIAN
( REFERENSI)
|
BAROMETRIC
PRESSURE
|
OUTPUT
|
||
(ft)
|
(m)
|
(mHg)
|
(kPa)
|
volt
|
0 -
2000
|
0 - 610
|
760 -
707
|
100 -
94
|
3,3 -
4,3
|
2001 -
5000
|
611 -
1524
|
<707
- >634
|
94 -
85
|
3,0 -
4,1
|
5001 -
8000
|
1525 -
2438
|
<643
- >567
|
85 -
76
|
2,7 -
3,7
|
8001 -
10000
|
2439 -
3048
|
<567
- >526
|
76 -
70
|
2,5 -
3,3
|
Tekanan
disimulatorkan dengan tekanan yang sesuai dengan tabel spesifikasi kemudian
tegangan ukur dibandingkan dengan spek yang ada pada tabel. Apabila tegangan
pengukuran tidak sesuai dengan tabel, sensor MAP harus diganti.
Pemeriksaan
sensor temperatur NTC terlebih dahulu dengan memeriksa apakah pada kabel dari
ECU terdapat sumber tegangan 5 volt saat kunci kontak “ON” dan salah satu
kabelnya adalah ground
.
Gambar
Pengetesan kabel ECT
Pada
sensor, lakukan pengukuran nilai tahanan dari kedua terminalnya dan bandingkan
dengan spesifikasi atau grafik hubungan temperatur dengan tahanan pada NTC yang
telah diberikan seblumnya. Jika perlu rebuh sensor dan ukur temperatur air dan
nilai tahanan sensor.
Gambar Pengetesan ECT
Pemeriksaan
sensor knock dengan mengukur tegangan antara terminal sensor
dengan ground/bodi sensor dan memberi pukulan padanya. Apabila
terukur ada pulsa/muncul tegagan berarti knock sensor bekerja.
Pemeriksaan
pada ECU pertama-tama dengan meyakinkan adanya sumber tegangan
dengan (AVO digital dan hindari penggunaan AVO analog) yang masuk
pada terminal yang sesuai, selanjutnya diperiksa apakah terdapat
tegangan keluar dari salah satu pin ECU sebesar 5 volt untuk
sumber tegangan sensor-sensor. Apabila keduanya ada periksa
pin-pin data dari sensor setelah dirangkai apakah terbaca
data-data sesuai yang ada di sensor.
Apabila
semua ada starter kendaraan dan periksa apakah sinyal menuju koil
keluar dari pin ECU menggunakan lampu test LED. Jika sinyal
menuju koil tidak ada sementara sinyal-sinyal sensor ada dan sesuai
spesifikasi berarti ECUrusak.
Adapun gangguan lain yang ditemukan adalah
A.
Spark Plug
atau Busi
Kerusakan Pada Busi
Gejala kerusakan pada Kabel Busi
- Mesin pincang/bergetar waktu idle, misfire.
- Egine tersendat waktu accelerasi..
- Engine Loss Power ( Kehilangan tenaga )
Tanda-tanda kerusakan :
1. Isolator berwarna kuning sampai coklat muda,
dan puncak isolator bersih.
Permukaan rumah isolator
kotor berwarna coklat muda sampai keabu-abuan. Ini menandakan pemilihan busi telah tepat dan
campuran udara bahan bakar juga telah tepat. Dan komponen mesin tidak terjadi
masalah.
2. Elektroda seperti terbakar.
pada permukaan isolator
menempel partikel – partikel yang mengkilat. Isolator berwarna putih dan
kuning, ini menandakan busi terlalu panas yang di akibatkan karena :
• Campuran bahan bakar
dan udara (AFR) terlalu kurus/miskin
• Kwalitas bahan bakar
rendah
• Saat pengapian terlalu awal
• Jenis Busi terlalu
panas
3.
Isolator
berjelaga dan berwarna hitam.
Ini di akibatkan karena
Campuran bahan bakar dan udara (AFR) terlalu boros/kaya dan jenis Busi terlalu
dingin.
4. Isolator dan elektroda sangat kotor.
terlihat basah dan
berwarna coklat muda. Kotoran ini berasal dari oli mesin yang masuk ke ruang bakar
karena sil klep aus atau ring piston aus.
5. Isolator retak dapat mengakibatkan meloncatnya api busi dari isolator yang retak, sehingga bunga api busi tidak fokus. Segera ganti dengan busi baru.
6. Warna isolator sama dengan kejadian busi no.1 tetapi keausan elektroda sudah mulai terlihat seperti mengecilnya ujung elektroda. Ini merupakan keausan biasa pada busi yang terlalu lama tidak di ganti.
3.
Penyebab
kerusakan pada Busi
Penyebab Kerusakan
1. Celah elektroda busi terlalu jauh/besar
berakibat:
- Kebutuhan tegangan untuk meloncatkan bunga api
lebih tinggi. Jika sistem pengapian tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut,
motor mulai tersendat – sendat pada beban penuh.
- Bagian isolator akan cepat rusak, karena
terbebani tegangan pengapian yang sangat tinggi.
- Motor sulit untuk di hidupkan
2. Celah elektroda busi
terlalu dekat/kecil berakibat:
* Bunga api lemah
* Elektroda Busi cepat
kotor (khusus motor 2 tak)
Cara mengatasistelUjung elektroda terbuat dari nikel
dan center electrode dari platinum, jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih
kecil. Diameter center electrode 0,6 mm – 0,8 mm.
B. COIL
kerusakan pada koil
antara lain adalah :
• mesin mati dan susah atau
tidak bisa dihidupkan lagi
• pada rpm tinggi, mesin
sedikit tersendat
• tenaga yang dihasilkan
mesin menurun
• kerja mesin yang
berubah kasar
• koil terasa panas
Penyebab kerusakan pada
Pick-Up Coil
- Penyalaan pada busi
tidak sempurna, karena perintah pembakaran error.
- Fuel Injector gagal operasi
(perintah dari ECU error)
- Mesin kasar/bergetar
pada waktu idle.
- Mesin tersendat pada
waktu accellerasi.
Cara sederhana untuk mengatasinya adalah :
• pertama, cobalah periksa koil, jika panas koil
terasa berlebihan, ambil kompres dan\gunakan untuk mendinginkan koil
• bila mesin masih belum bisa dihidupkan,
cobalah periksa kabel busi yang berada di distributor, dekatkan dengan body
(jauhkan dari kabel bahan bakar), dan starter mobil, jika tidak terjadi
loncatan listrik, maka bisa dipastikan koil sudah rusak/mati dan harus diganti
dengan koil yang baru
• Koil yang mengalami panas berlebihan adalah
utama rusaknya koil pada mobil.
C. ECM Electronic Control
Modul
Kerusakan Pada ECM Electronic Control Modul
Pada waktu mesin hidup
atau saat kunci kontak pada posisi On saja, maka ECU akan mengontrol setiap
sensor dan aktuatornya dengan cara membandingkan kedaan tegangan sensor-sensor
dengan data software yang sudah ”ditanamkan” dalam ECU. Jika terdapat kesalahan
pada input maupun outputnya, maka ECU akan memberitahukan pada pengemudi dengan
cara menyalakan lampu kontrol ”check engine” atau MIL (Malfunction Indicator
Lamp), lalu pengemudi segera paham bahwa
telah terjadi sesuatu yang tidak beres pada sistem manajemen mesin dan
seharusnya segera dilakukan perbaikan pada kendaraan.
Teknisi segera
mendiagnosa kerusakan apakah yang sedang terjadi pada mesin itu dengan cara
memasangkan sebuah scanner melalui konetor khusus hubungan scanner (scan tool)
dengan ECU Melalui komunikasi scan tool dan ECU, teknisi tahu kode kesalahan
ECU apa yang telah terbaca oleh scan tool dan teknisi terlatih segara melakukan
perbaikan kesalahan yang terjadi pada mesin itu.
ECU tidak dapat
mendiagnosa sendiri kesalahan yang terjadi, ECU tidak akan memberikan informasi
pada teknisi melalui scan tool; Apakah kesalahan itu akibat kerusakan
komponen/spare part sensor atau aktuatornya, ECU juga tidak tahu apakah
kerusakan itu akibat dari rangkaian kabel antara ECU dan sensor/aktuatornya,
ECU juga tidak bisa mendiagnosa apakah kerusakan terjadi di dalam ECU itu
sendiri.
Yang hanya dapat
diinformasikan oleh ECU melalu scantool adalah; TELAH TERJADI KERUSAKAN PADA
SISTEM MANAJEMEN MESIN melalui DTC (kode kesalahan yang dikeluarkan ECU melalui
scantool). Jadi jelaslah bahwa jika terdapat kode kesalahan (DTC) maka tugas
teknisi selanjutnya adalah mendiagnosa hal-hal sebagai berikut:
1. Apakah kerusakan akibat dari kesalahan
komponen sensor atau aktuarornya
2. Apakah kerusakan terjadi karena rangkain kabel sensor atau aktuator.
3. Atau kerusakan karena ECU itu sendiri.
2. Apakah kerusakan terjadi karena rangkain kabel sensor atau aktuator.
3. Atau kerusakan karena ECU itu sendiri.
Oleh karena itu teknisi
yang terlatih akan faham bahwa untuk melakukan perbaikan kerusakan sistem
manajemen mesin mereka harus memiliki beberapa keahlian sebagai berikut:
1.
Memahami
fungsi dan cara kerja sensor dan aktuator
2.
Mengerti
Live Data atau Freeze Frame Data yang dikeluarkan ECU melalui scantool
3.
Memahami
rangkaian kabel dari sensor dan aktuator
4.
Dapat membaca dan memahami berbagai kombinasi
cirkuit diagram manajemen mesin.
5.
Bisa menggunakan
Automotive Digital Multimeter untuk memeriksa kerja sensor dan aktuator
6.
Sangat
membantu jika teknisi dapat membaca menginterpretasikan osiloskop dari sensor
dan aktuator.
7.
Kadang-kadang
pada tipe kendaraan tertentu diperlukan Flash Programming/singkronisasi jika
terjadi penggantian komponen atau sensor
8.
Memahami aturan keselamatan kerja, jika
bekerja pada sistem manajemen mesin.
gejala kerusakan pada Ignition Control Modul
- Rpm tinggi misfire
- Engine start normal,kemudian dimatikan,susah hidup waktu distar kembali..kemudian setelah dingin baru bisa start normal..
- Engine ga bisa start (hidup) sama sekali..
- Rpm tinggi misfire
- Engine start normal,kemudian dimatikan,susah hidup waktu distar kembali..kemudian setelah dingin baru bisa start normal..
- Engine ga bisa start (hidup) sama sekali..
D. Kerusakan Knock Sensor atau sensor knocking
Disamping itu, mesin
dengan sistem injeksi sudah dilengkapi dengan “knock sensor” atau sensor gejala
menembak. Bila terjadi gejala menembak, komputer akan mengatur waktu pengapian
secara otomatis. Komputer mengubah jadwal busi memicu api lebih cepat atau
memajukannya. Kalau tidak ada gejala menembak, komputer akan mengembalikannnya
ke kondisi semula. Merusak Mesin -Gejala menembak atau auto-igniton sangat
berbahaya bagi kesehatan mesin. Selain kemampuannya menghasilkan tenaga tidak
maksimal, kemungkinan organ utama mesin mengalami kerusakan dini lebih besar.
Kalau sudah begini, tentu saja daya tahan atau umur pakainya jadi pendek.
Bahkan, kalau pun harus harus diperbaiki dan beberapa komponen ditransplantasi,
biaya perawatannya justru membengkak. Kemungkinan lain mogok.
Organ utama mesin yang
sering kena sasaran tembak “auto ignition” adalah piston (puncaknya berlubang)
atau setangnya (bengkok). Karena getaran yang ditimbulkan besar, kerusakan lain
yang bisa terjadi adalah keausan pada dinding piston dan silinder.
Bensin di dalam mesin mengalami “auto ignition” karena terbakar pada suhu lebih rendah. Saat piston memampatkan udara dan bahan bakar (bergerak menuju titik mati atas atau TMA) di dalam mesin, mengakibatkan suhu udara naik dan tinggi. Suhu tinggi itulah yang menyebabkan bensin terbakar. Kalau bahan bakar mudah terbakar pada suhu lebih rendah, dengan sendiri akan terbakar tanpa harus disulut oleh busi. Pembakaran seperti itu menimbulkan ledakan kuat dan tidak bisa dikontrol. Kondisi itulah yang merusak piston.
Di samping itu, karena ledakan terjadi sangat kuat, sebelum piston mencapai TMA sudah harus dipaksa kembali ke bawah atau titik mati bawah (TMA). Akibatnya, kerja mesin jadi tidak mulus atau “mbrebet”. Lebih parah lagi, setelah bensin terbakar dengan sendirinya, busi juga membakar bahan bakar di sekitarnya. Timbul lagi ledakan! Keduanya saling bertabrakan. Daya rusaknya pun makin besar.
Bensin di dalam mesin mengalami “auto ignition” karena terbakar pada suhu lebih rendah. Saat piston memampatkan udara dan bahan bakar (bergerak menuju titik mati atas atau TMA) di dalam mesin, mengakibatkan suhu udara naik dan tinggi. Suhu tinggi itulah yang menyebabkan bensin terbakar. Kalau bahan bakar mudah terbakar pada suhu lebih rendah, dengan sendiri akan terbakar tanpa harus disulut oleh busi. Pembakaran seperti itu menimbulkan ledakan kuat dan tidak bisa dikontrol. Kondisi itulah yang merusak piston.
Di samping itu, karena ledakan terjadi sangat kuat, sebelum piston mencapai TMA sudah harus dipaksa kembali ke bawah atau titik mati bawah (TMA). Akibatnya, kerja mesin jadi tidak mulus atau “mbrebet”. Lebih parah lagi, setelah bensin terbakar dengan sendirinya, busi juga membakar bahan bakar di sekitarnya. Timbul lagi ledakan! Keduanya saling bertabrakan. Daya rusaknya pun makin besar.
Mesin Lama - Peluang
terjadinya gejala menembak juga sangat besar pada mesin lama. Terutama bila
ruang bakar sudah dipenuhi kerak atau arang. Kerak yang menumpuk di puncak
piston dan kepala silinder, menyebabkan kompresi menjadi tinggi. Di samping
itu, saat suhu tinggi, arang tersebut juga akan membara dan merupaka pemicu
tambahan terjadi gejala menembak atau detonasi. Kerak menumpuk di ruang bakar karena
proses pembakaran berlangsung tidak sempurna. Di samping itu, bisa pula karena
komponen mesin, seperti ring piston atau piston, sil katup aus. Akibatnya, oli
masuk ke mesin dan lama-lama membentuk kerak. Kemungkinan lain, campuran
terlalu kaya, busi kotor dan tidak memercikan api dengan optimal.
Penyebab kerusakan pada
Knock sensor- Lampu cek engine nyala
- Jika Knock Sensor tidak bekerja dengan sempurna,terdengar bunyi ketukan halus pada engine.
- Jika Knock Sensor tidak bekerja dengan sempurna,terdengar bunyi ketukan halus pada engine.
- Mesin sering kali goyang atau bergetar pada
waktu start.
- Gas
buang di ujung knalpot bau menyengat akibat detonasi pada ruang bakar ( tidak
seperti normalnya)
- Pemakaian bbm jadi lebih boros karena terlalu
banyak fuel yg dibakar.
- Problem pada waktu accelerasi pada waktu penembahan kecepatan.
- Problem pada waktu accelerasi pada waktu penembahan kecepatan.
Cara mengatsinya Sebagai informasi, semakin
tinggi suatu tempat, kebutuhan terhadap oktan justru turun. Setiap perubahan
ketinggian 300 meter, kebutuhan nilai oktan turun satu poin.
Bensin berkualitas di Amerika Serikat sekarang ini tidak hanya ditentukan berdasarkan pada nilai oktan. Unsur lainnya adalah kandungan deterjen. Bila kandungan deterjen melebihi takaran minimal yang telah ditentukan EPA (Environmental Protection Agency), bensin itu disebut Top Tier. (Kompas)
Bensin berkualitas di Amerika Serikat sekarang ini tidak hanya ditentukan berdasarkan pada nilai oktan. Unsur lainnya adalah kandungan deterjen. Bila kandungan deterjen melebihi takaran minimal yang telah ditentukan EPA (Environmental Protection Agency), bensin itu disebut Top Tier. (Kompas)
E. Kerusakan CKP Crankshaft Position Sensor
1. Gejala kerusakan sensor CKP
Bila sensor CKP rusak, maka gejala yang paling
jelas adalah mobil tidak dapat dicrank/distart.Mobil dapat di crank tapi tidak
bisa hidup.
Berikut gejala yang lebih spesifik, jika kondisi sensor CKP buruk atau rusak :
Berikut gejala yang lebih spesifik, jika kondisi sensor CKP buruk atau rusak :
- Relay Auto Shutdown tidak aktif dengan demikian
tidak dapat memberikan daya untuk mengaktifkan:
a) Injector bahan bakar
b) Coil pengapian
c)Relay pompa bahan bakar demikian dengan pompa
bahan bakar
-Tidak ada percikan bunga
api dari semua busi
-Pompa bahan bakar tidak
aktif selama cranking
-PCM/ECU tidak dapat
mengaktifkan injector
Dua gejala penting yang harus dicari ketika busi
tidak memercikkan bunga api dan tidak ada sinyal dikonektor injector (ditest
dengan menggunakan lampu LED). Jika satu busi memercikkan bunga api, atau salah
satu injector mengeluarkan sinyal, itu berarti sensor CKP tidak rusak.
2. Alat yang digunakan untuk mengetes sensor CKP
• Multimeter digital atau
analog
• Dongkrak
• Jack stand
• Rachet 1/2 dan kunci
sock yang sesuai kepala baut pulley crankshaft, guna untuk memutar pulley
3. Cara kerja sensor CKP
Sensor CKP pada mobil anda terdapat 3 kabel
hall-effect. Karena sensor crankshaft adalah sensor jenis hall- effect, menghasilkan sinyal
tegangan on/off, dan dapat diukur dengan menggunakan :
• Multimeter
• Osiloscop
• Lampu LED
Ketika anda memutar kunci kontak ke posisi "start", masing-masing dari 3 kabel yang terhubung ke sensor CKP memiliki peran kerja spesifik, yaitu :
• Osiloscop
• Lampu LED
Ketika anda memutar kunci kontak ke posisi "start", masing-masing dari 3 kabel yang terhubung ke sensor CKP memiliki peran kerja spesifik, yaitu :
sensor CKP
a) Pin konektor nomor 1 bertugas menerima supply tegangan sebesar 5 - 8 Volt dari PCM/ ECU
a) Pin konektor nomor 1 bertugas menerima supply tegangan sebesar 5 - 8 Volt dari PCM/ ECU
b) Pin konektor nomor 2 bertugas menerima ground
(arus listrik negatif), ground juga dikirim
ke PCM/ECU
ke PCM/ECU
c) Pin konektor nomor 3 bertugas memberikan sinyal
posisi crankshaft kemudian dikirim ke PCM/ECU untuk dikalkulasi
d) PCM/ECU menggunakan sensor CKP untuk mengaktifkan
rellay Auto Shut Down (ASD) atau sering disebut dengan rellay EFI e) Rellay EFI
akan mengaktifkan : rellay pompa bahan bakar demikianm dengan fuel pump, injector,
coil pengapian demikian pengapian untuk setiap silinder mesin
f) Oleh karena itu, sensor CKP (sinyal) sangat penting untuk menghidupkan mesin
Harus diketahui, jika sensor CKP rusak, maka
mobil anda hanya dapat dicrank, tetapi mesin mobil anda tidak dapat berputar
(hidup) karena kurangnya pengapian dan suplai bahan bakar.
4.
Test CKP 1
(Memeriksa sinyal)
Sensor CKP tertelak dibagian belakang mesin
(disamping menghadap ke depan). Sensor CKP terpasang aman diblok mesin .
Jika anda ingin melihat letak posisi sensor CKP
sebaiknya anda mendongkrak mobil untuk lebih nyaman melepas atau mengetes
sensor CKP, dan hati-hati, utamakan keselamatan anda dalam melakukan setiap hal
dalam pengetesan. Gunakan jack stand untuk menahan mobil, gunakan kaca mata
keselamatan untuk melindungi mata anda dari puing-puing atau kotoran yang
jatuh.
Hal pertama yang anda lakukan dalam pengetesan
sensor CKP adalah menverifikasi sinyal sensor CKP baik atau tidak, dengan
menggunakan multimeter.
Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 1 sebagai
berikut :
1.
Pastikan
roda direm parkir dan ganjal roda belakang dengan balok, dongkrak mobil dan posisikan
jack stand pada titik tumpuan jack stand
2.
Lepaskan konektor pada coil pengapian. Hal ini
penting! Jangan melanjutakan pengetesan jika belum melepas konektor pada coil
pengapian
3.
Cari letak
sensor CKP pada mesin, keluarkan kabel yang ditutupi dengan plastik selongsong
warna hitam atau solasi kabel hitam
4.
Jika
kesulitan mengeluarkan kabel dari selongsong, saya sarankan melepas konektor sensor
CKP terlebih dahulu. Apabila sudah kabel sudah terlepas dari plastik pelindung,
pasang kembali konektor ke posisi semula. Sensor CKP harus terhubung dengan
arus listrik untuk mengetes sensor bekerja atau tidak
5.
Posisikan
multimeter ke mode tegangan DC, sobek atau tusuk kabel no 1 dengan peniti, dan
tempelkan Lead multimeter yang berwarna merah ke kabel no 1 (yang mengirim
sinyal ke CKP ke PCM)
6.
Pasangkan LEAD meltimeter hitam ke body mesin
(Ground)
7.
Setelah itu putar pulley crankshaft searah
jarum jam, amati layar multimeter. jangan sekali-kali mengenkol mesin dengan
motor starter atau memutar kunci kontak ke posisi "START", karena hal
ini meyebabkan hasil pengetesan tidak akurat
8.
Jika sensor
CKP bekerja dengan benar, multimeter akan menunjukkan tegangan On sebesar 5
Volt, dan saat posisi off akan menghasilkan tegangan sebesar 0.5 Volt. Kunci
utama untuk melihat perubahan tegangan adalah memutar pulley crankshaft secara
perlahan dan stabil
5.
Test CKP 2
(Mememriksa tegangan)
Dalam langkah ini, anda akan memverivikasi
tegangan pada sensor CKP.Dalam Hal ini Anda harus sangat hati-hati dengan kabel
ini, jangan sampai konslet atau menempel dengan ground. Karena jika terjadi
konslet beresiko akan merusak PCM/ECU, dan jangan menggunakan test lampu,
gunakanlah multimeter yang baik
Langkah-langkah pengetesan sensor CKP 2 sebagai berikut :
1.
Posisikan
multimeter pada mode DC, hubungkan kabel no 3 dengan LEAD berwarna merah pada
multimeter. Jangan memeriksa tegangan kabel pada konektor sensor, tusuk kabel
dengan alat yang tepat
2.
Tempelkan
LEAD hitam pada multimeter ke body mesin (ground)
3.
Putar kunci
kontak ke posisi ON
4.
Jika semua
rangkaian bagus, multimeter akan menunjukkan 5 - 8 Volt
6.
Test CKP 3
Langkah-langkah
pengetesan sensor CKP 3 sebagai berikut :
1.
Multimeter
dalam posisi DC, hubungkan LEAD hitam pada multimeter ke kabel no 2
2.
Tempelkan
LEAD merah pada multimeter ke terminal baterai positif
3.
Putar kunci kontak ke posisi ON
4.
.Jika
sirkuit (rangkaian) bagus, maka multimeter akan menunjukkan tegangan baterai
sebasar 12 volt ke atas.
DAFTAR
PUSTAKA
4.
http://fariekmoker.blogspot.com/2012/12/sensor-sensor-pada-mesin- efi.html
Teken in op:
Plasings (Atom)